Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2012, 23:23 WIB

SOLO, KOMPAS.com- Ibu menyusui menghadapi tantangan besar untuk mencapai keberhasilannya dalam menyusui ASI ekslusif selama enam bulan dan melanjutkannya hingga dua tahun. Adanya berbagai mitos yang salah tentang menyusui tidak jarang menghalangi keberhasilan ibu menyusui.  

Hal ini diungkapkan dokter anak dari Rumah Sakit Islam Surakarta "Yarsis" dr Lucy Savitri, Sp.A dalam Bincang-bincang dan Lokakarya Hypnobreastfeeding yang diselenggarakan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Solo, Jawa Tengah, Minggu (16/12/2012).  

Lucy mencatat setidaknya ada 18 mitos salah tentang menyusui yang berkembang di masyarakat. Ini ia catatatan berdasarkan masukan dari berbagai pihak, seperti ibu atau nenek dari bayi yang menjadi pasien-pasiennya.  

Beberapa mitos itu, menurut Lucy, antara lain air susu ibu (ASI) belum keluar pada hari pertama sehingga perlu ditambah cairan lain. Faktanya, menurut Lucy, bayi masih punya cadangan cairan cukup dalam tubuhnya selama 48-72 jam pertama kehidupan, sehingga bayi tidak perlu diberi cairan lain.  

Mitos kedua, ASI tidak bisa memuaskan bayi karena bayi "rakus" dan bayi laki-laki minum lebih kuat dibandingkan bayi perempuan. Faktanya, kebutuhan bayi semuanya sama, yakni untuk minggu pertama sebanyak 80-100 mililiter per kilogram berat badan per hari.

Menginjak usia 3-6 bulan, kebutuhannya meningkat menjadi 140-160 ml/kilogram berat badan/hari. "ASI bisa mencukupi semua kebutuhan bayi hingga usia enam bulan. Jika ASI tidak bisa berproduksi secara optimal, itu karena manajemen laktasi yang kurang baik," kata Lucy.  

Mitos ketiga, sekali berhenti menyusui, tidak dapat menyusui lagi. Faktanya, ada teknik relaktasi untuk mengembalikan bayi menyusu pada ibunya. Ibu berhenti menyusui akibat ibu sakit, pemakaian susu formula, atau bayi bingung puting. Namun demikian, teknik relaktasi harus tepat ditambah semangat tinggi dari orang tua dan dukungan kuat dari lingkungan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Dia Cara Atasi Anak yang Galak

Ini Dia Cara Atasi Anak yang Galak

Parentopedia
Pusat Pelayanan Autis Denpasar Jadi Pusat Percontohan

Pusat Pelayanan Autis Denpasar Jadi Pusat Percontohan

Parentopedia
Istri Cari Uang, Suami Pengangguran, Apa Solusinya?

Istri Cari Uang, Suami Pengangguran, Apa Solusinya?

Parentopedia
Bebas Layar Elektronik, Anak Tumbuh dengan Kemampuan Sosial Positif

Bebas Layar Elektronik, Anak Tumbuh dengan Kemampuan Sosial Positif

Parentopedia
Studi: Pertumbuhan Anak yang Bebas Bermain Lebih Baik

Studi: Pertumbuhan Anak yang Bebas Bermain Lebih Baik

Parentopedia
Ada Cara Baru untuk Belajar Sambil Liburan di Singapura

Ada Cara Baru untuk Belajar Sambil Liburan di Singapura

Parentopedia
Inikah Seniman Musik Bali Paling Muda?

Inikah Seniman Musik Bali Paling Muda?

Parentopedia
Kapan Anak Harus Mulai Belajar tentang Toleransi?

Kapan Anak Harus Mulai Belajar tentang Toleransi?

Parentopedia
Pintar Berimajinasi, Anak Usia 5 Tahun Ini Ciptakan Kota Lewat Lego

Pintar Berimajinasi, Anak Usia 5 Tahun Ini Ciptakan Kota Lewat Lego

Parentopedia
Tanpa Sosok Ayah, “Single Mom” Juga Bisa Besarkan Anak Laki-laki

Tanpa Sosok Ayah, “Single Mom” Juga Bisa Besarkan Anak Laki-laki

Parentopedia
Beri Anak Asih, Asah, dan Asuh untuk Tumbuh

Beri Anak Asih, Asah, dan Asuh untuk Tumbuh

Parentopedia
Inilah Kelebihan Anak yang Dibesarkan oleh “Single Mom”

Inilah Kelebihan Anak yang Dibesarkan oleh “Single Mom”

Parentopedia
Psikolog: “Single Mom” Tak Perlu Merasa Bersalah kepada Anak

Psikolog: “Single Mom” Tak Perlu Merasa Bersalah kepada Anak

Parentopedia
Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

Parentopedia
Bolehkah Ibu Cium Anak di Bibir?

Bolehkah Ibu Cium Anak di Bibir?

Parentopedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com