Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Minta Maaf atas Kelakuan Kader Demokrat

Kompas.com - 15/12/2012, 21:37 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas tindakan para kader Demokrat yang melakukan tindakan tidak baik.

Permintaan maaf itu disampaikan Yudhoyono dalam pidatonya di perayaan HUT ke-11 Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/12/2012) malam.

"Pada kesempatan ini, saya mohon maaf kepada rakyat Indonesia jika ada perilaku kader Demokrat yang oleh saudara-saudara dipandang tidak baik. Sekali lagi saya mohon maaf kepada rakyat Indonesia," kata Presiden disambut riuh tepuk tangan ribuan kader Demokrat yang hadir.

Perayaan itu diikuti jajaran Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Dewan Pembina, Komisi Pengawas, pengurus Dewan Pimpinan Pusat, anggota Fraksi di DPR, organisasi sayap, pengurus Dewan Pimpinan Daerah, pengurus Dewan Pimpinan Cabang, anggota fraksi DPRD Provinsi dan kabupaten/kota.

Selain menteri asal Demokrat, ikut hadir jajaran menteri asal parpol lain maupun nonparpol, diantaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Pendidikan M Nuh, Menteri Keuangan Agus Martowardjojo.

Yudhoyono tak menyebut siapa saja kader yang dimaksud. Tak disebut pula perbuatan tidak baik apa yang telah dilakukan. Hanya saja, Yudhoyono mengakui masih banyak kekurangan dan kelemahan Demokrat di usia ke-11.

"Jangankan Partai Demokrat yang baru berusia 11 tahun, partai-parai lain yang usianya puluhan tahun pun juga tidak bebas dari kekurangan dan kesalahan," kata Yudhoyono yang juga sebagai Presiden RI. Pernyataan Yudhoyono itu juga mendapat tepuk tangan kadernya.

Seperti diberitakan, Partai Demokrat tengah disorot publik setelah beberapa kader utamanya terseret kasus korupsi. Mereka, yakni M Nazaruddin, Angelina Sondakh, Hartarti Murdaya, dan terakhir Andi Mallarangeng. Nazaruddin dan Hartarti telah keluar dari keanggotaan partai. Akibat sejumlah kasus korupsi yang melibatkan kadernya, elektabilitas Demokrat terus melorot berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

    Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

    Nasional
    Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

    Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

    Nasional
    Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

    Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

    Nasional
    PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

    PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

    Nasional
    Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

    Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

    Nasional
    BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

    BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

    Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

    Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

    Nasional
    Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

    Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

    Nasional
    Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

    Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

    Nasional
    KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

    Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

    Nasional
    Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

    Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

    Nasional
    Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

    Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

    Nasional
    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com