Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amir Syamsuddin: Kenapa Demokrat Gampang Dihujat?

Kompas.com - 15/12/2012, 16:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Amir Syamsudin menyidir kader-kader Demokrat yang tidak melakukan apa pun untuk partai. Amir pun meminta kader Demokrat untuk berada di garis terdepan dalam membela partainya. Hal ini penting sebagai salah satu upaya memenangi Pemilu 2014 mendatang.

"Kenapa kita gampang dihujat? Kalau kita ada di depan dan merespon dengan baik, maka dengan sendirinya beban pemerintah tidak akan terganggu," ujar Amir, Sabtu (15/12/2012), dalam pemaparannya di hadapan ribuan kader Demokrat yang hadir pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC).

Amir kemudian menyinggung keberadaan kader Demokrat yang menduduki posisi tertentu namun tak berbuat apa pun bagi partai. "Jangan kita hanya senang duduk di suatu jabatan dan kita tidak berbuat apa-apa," kata Menteri Hukum dan HAM ini.

Selain itu, Amir juga meminta agar kader Demokrat bisa merenung dan mereflekasikan program-program yang telah dilakukan pemerintah. Kader dituntut untuk menyosialisasikan program-program pemerintah agar lebih dikenal masyarakat.

Hal ini dilakukan agar Demokrat bisa bangkit dalam Pemilu 2014. Amir lalu kembali menyindir para kader Demokrat yang tak membela pendiri partai ini, Susilo Bambang Yudhoyono.

Ia menyorot tentang nada sumbang pidato Presiden SBY tanggal 10 Desember lalu yang mengungkap korupsi bukan karena niat tetapi ada juga karena ketidak tahuan para pejabatnya.

"Kita yang jumlahnya besar tetapi saat Presiden SBY memberikan sambutan pada 10 Desember itu begitu banyak suara sumbang tapi kenapa suara kita yang besar ini tidak tampil sampaikan pembelaannya," imbuh Amir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

    Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

    Nasional
    Logo dan Tema Hardiknas 2024

    Logo dan Tema Hardiknas 2024

    Nasional
    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

    Nasional
    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    Nasional
    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    Nasional
    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    Nasional
    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

    Nasional
    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Nasional
    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Nasional
    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Nasional
    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com