Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keributan Ruhut seperti Ribut Rumah Tangga

Kompas.com - 15/12/2012, 13:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syariefuddin Hasan mengatakan, tidak ada yang perlu dibesar-besarkan dalam kasus rotasi partai yang akhirnya memindahkan Ruhut Sitompul dari posisi awalnya sebagai Ketua DPP Partai Demokrat bidang Komunikasi Publik. Syarief membandingkan keriuhan yang ditimbulkan Ruhut layaknya keributan dalam rumah tangga.

"Saya pikir ini hanya dinamika dan bukan persoalan yang terlalu perlu untuk dibesar-besarkan. Saya yakin bisa diselesaikan," ujar Syarief, Sabtu (15/12/2012), di sela-sela acara Silaturahmi Nasional Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.

Syarief mengatakan, meski rotasi terhadap Ruhut timbul persoalan, ia yakin hal tersebut bisa diselesaikan secara internal oleh partainya. "Di rumah tangga juga suami istri ribut. Yang penting keributan itu bisa menjadi hikmah juga. Yang penting bisa solid," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini.

Syarief menuturkan, hingga kini, Demokrat masih tetap solid. Ia pun membantah jika ada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang mengajukan pencopotan terhadap Ruhut.

"Saya pikir tidak ada, tidak ada usulan dari DPD-DPD," katanya.

Menurut Syarief, jika dilihat dari data empirisnya, Demokrat hanya memiliki sedikit potensi konflik dibandingkan partai lain. "Satu partai yang besar itu pasti ada sesuatu dinamika yang muncul," ucap suami dari anggota DPR Inggrid Kansil itu.

Sebelumnya, politisi Demokrat Ruhut Sitompul dikeluarkan dari ruangan Silatnas di Sentul International Convention Center (SICC), Jumat (14/12/2012). Ruhut ketika itu masuk ke ruangan, tetapi kehadiran Ruhut sontak membuat banyak kader daerah bereaksi dan meneriakkan kata-kata "pecat" dan "copot" kepada advokat itu. Mendapat respons itu, Ruhut justru melambai-lambaikan tangannya dan langsung digiring petugas ke luar ruangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Nasional
    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    Nasional
    Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

    Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

    Nasional
    Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

    Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

    Nasional
    Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com