Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapangan Terbang Rumpin Diresmikan KASAU

Kompas.com - 14/12/2012, 21:47 WIB
Iwan Santosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com-Kepala Staf TNI AU Marsekal (TNI) Imam, Sufaat meresmikan Lapangan Terbang Rumpin, sebagai Detasemen Angkatan Udara di bawah Komando Pangkalan Udara Atang Sanjaya Semplak Bogor,  untuk mendukung operasi penerbangan TNI Angkatan Udara di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12/2012).

Kasau menjelaskan, lapangan terbang Rumpin selain berfungsi sebagai (air strip), pangkalan udara cadangan (alternate air base) dan landasan udara cadangan (alternate field) bagi pesawat latih dan pesawat militer/sipil yang membutuhkan landasan darurat dalam penerbangan.

"Selain itu Lapangan Terbang Rumpin memiliki nilai strategis sebagai lokasi gelar sistem pertahanan udara melalui Konsep Pertahanan Negara (KPN) yang ditujukan untuk kekuatan pertahanan ibu kota. Lapangan Terbang Rumpin akan dikembangkan sebagai tempat latihan terkait tugas operasional TNI AU antara lain latihan awak pesawat, terjun payung dan manuver darat Paskhas khususnya detasemen Bravo serta tempat pembinaan potensi olahraga dirgantara", ujar Kasau menjelaskan.

Personel Den Bravo yang ditempatkan di Rumpin siap diberangkatkan lewat Lanud Halim ke seluruh medan penugasan di Tanah Air. Lapangan terbang Rumpin merupakan air strip peninggalan Jepang, setelah Perang Dunia Kedua.

Aset tanah lapangan terbang serta seluruh fasilitas bersama ratusan lapangan terbang eks Jepang lainnya diserahkan pengelolaannya kepada TNI Angkatan Udara. Fasilitas yang ada  meliputi landasan air strip, hanggar dan bunker persembunyian Jepang.

Selanjutnya, lapangan terbang Rumpin mengalami beberapa kali perubahan fungsi penggunaan dan akhirnya tanggal 19 September 2002 TNI Angkatan Udara mengembalikan statusnya sebagai Pos TNI Angkatan Udara untuk mengamankan aset negara serta menegakkan daerah keselamatan penerbangan.

Sejak 11 September 2006, TNI AU telah memperpanjang run way dari panjang 1.000 meter menjadi 1.238 meter (aspal beton) dan dilengkapi fasilitas seperti Tower Pengendali Lalu Lintas Udara serta Briefing Office sebagai kelengkapan sebuah air field.

Landasan ini bisa melayani pendaratan pesawat militer dan sipil sekelas Casa 212 atau Cessna Grand Caravan. Secara bertahap akan diperpanjang dan diperlebar sehingga bisa digunakan oleh pesawat sekelas CN-295 hingga C-130 Hercules.  

Selain pembangunan fasilitas penerbangan, TNI AU juga membangun Markas Detasemen Bravo Paskhas yang seluruh personelnya sudah diboyong dari Lanud Sulaeman Bandung ke Rumpin.

Sebagai tambahan tempat I I akan dilengkapi juga dengan sebuah Markas Batalyon Paskhas ditambah  pengembangan medan latihan realistis untuk kegiatan latihan perang kota dan hutan sebagai bagian peran Paskhasau dalam OMP maupun OMSP.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com