JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Agama Suryadharma Ali menyerahkan sepenuhnya wacana perombakan kabinet (reshuffle) kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, ia berpendapat, jika perombakan dilakukan, itu bukan karena persoalan latar belakang kepartaian seorang menteri.
"Itu semuanya penilaian ada pada Presiden, kenapa Presiden ambil ketua umum partai jadi menteri, kan beliau sudah punya pertimbangan dan perhitungannya. Jangan masalahkan menteri dari partai," kata Suryadharma, Kamis (13/12/2012), seusai menghadiri rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menilai wacana perombakan kabinet adalah hal yang biasa dan menjadi wewenang penuh Presiden dalam menilai para pembantu di kabinetnya. "Biasa-biasa saja. Ini kan bukan saya yang menilai, tetapi Presiden," imbuhnya lagi.
Semenjak pos Menteri Pemuda dan Olahraga ditinggalkan Andi Alfian Mallarangeng, wacana untuk melakukan perombakan kabinet mengemuka. Presiden SBY dinilai hanya memiliki waktu tahun ini untuk melakukan perombakan kabinet sebelum memasuki tahun persiapan pemilu di tahun depan.
Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar mengungkapkan PPP siap jika nantinya Presiden memutuskan melakukan perombakan kabinet. Hasrul menuturkan, PPP siap berada di luar pemerintahan. Saat ini, ada dua menteri yang berasal dari PPP, yakni Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz. Namun, Hasrul yakin menteri-menteri PPP itu aman dari perombakan.
"Untuk evaluasi, saya nilai memang perlu, tetapi saya yakin PPP tidak ada di situ. Dari sekian banyak menteri yang menjadi ketua umum, Ketua umum kami, Suryadharma Ali, yang punya kinerja paling tinggi. Jadi, kami yakin tidak mungkin," ucap Hasrul.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.