JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengecam pernyataan mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin yang telah menghina Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie. Zainudin, antara lain, menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa dan "the dog of imperialism" atau anjing imperialisme. Menurut Anas, Zainudin harus diajari sopan santun.
"Mantan Menteri Malaysia tersebut harus diajari sopan santun oleh partainya, yakni UMNO," kata Anas dalam rilisnya, Rabu (12/12/2012).
Anas mengatakan, kompetisi sengit jelang Pemilu 2013 di Malaysia jangan turut menghina tokoh Indonesia. Terkait sebutan "the dog of imperialism", Anas menilai Zainudin bersikap rasialis.
Meskipun tulisan Zainuddin bukan sikap Pemerintah Malaysia, menurut Anas, permasalahan itu jangan dibiarkan atau diabaikan oleh Pemerintah Indonesia dan Malaysia.
Seperti diberitakan, di harian Utusan Malaysia, Senin (10/12/2012), yang juga diunggah di situs harian itu, Zainuddin menyebut Habibie sebagai "penggunting dalam lipatan" terhadap Soeharto, penyebab perpecahan Indonesia dengan munculnya 48 partai politik.
Zainudin menyebut Habibie pengkhianat bangsa karena memenuhi desakan Barat menggelar jajak pendapat di Timor Timur. Ungkapan paling keras ditulis Zainudin dengan menyebut Habibie dan Anwar sebagai sesama "anjing imperialisme" lantaran bersedia menyerahkan negaranya ke lembaga Dana Moneter Internasional (IMF).
Berbagai pihak lalu mengecam pernyataan Zainudin itu. DPR berencana mengirim surat protes kepada Perdana Menteri Malaysia Mohammad Najib Tun Razak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.