JAKARTA, KOMPAS.com — Gerakan Save Our Soccer (SOS) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memilih Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang mempunyai latar belakang partai politik. Menpora harus diisi dari kalangan profesional agar mampu menyelesaikan konflik PSSI yang saat ini semakin tidak jelas arahnya.
Pascapengunduran diri Andi Mallarangeng yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pos Kemenpora saat ini masih kosong. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono ditunjuk sebagai pejabat sementara untuk mengambil alih tugas Menpora.
SOS mengusulkan agar SBY memilih Menpora dengan syarat utama, yaitu figur yang mampu menyelamatkan dan menyelesaikan konflik sepak bola Indonesia. Syarat lain yang harus dimiliki Menpora adalah bisa berpikir jernih dan tidak terjebak konflik kepentingan dan agenda politik antara PSSI dan KPSI.
"Oleh karena itu, akan lebih baik jika Presiden memilih Menpora dari kalangan profesional, bukan yang berlatar belakang partai politik," ujar Apung Widadi, juru bicara SOS, dalam rilis yang diterima Kompas.com di Jakarta, Selasa (11/10/2012).
SOS menilai, momentum pergantian Menpora ini harus dijadikan agenda perubahan memperbaiki sepak bola Indonesia oleh Presiden. Mereka menilai, momentum tersebut harus dilakukan sebaik-baiknya untuk menyelesaikan karut-marut sepak bola Indonesia yang hingga saat ini belum juga menemui titik terang.
"Momentum ini harus dijadikan alat membangkitkan sepak bola Indonesia melalui Menteri Olahraga dan Pemuda yang baru," harap SOS.
Sebelumnya, salah satu pejabat yang digadang-gadang akan menggantikan Menpora adalah Ramadhan Pohan. Namun, politisi Partai Demokrat itu tak mau berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden SBY mengenai masalah tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.