Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi FIFA di Depan Mata

Kompas.com - 11/12/2012, 03:33 WIB

PSSI menjalankan kongres di Palangkaraya sesuai statuta dan tidak mengikuti nota kesepahaman (MOU) antara PSSI dan KPSI yang diteken di Kuala Lumpur, Malaysia. Keputusan ini diambil berdasarkan keputusan rapat Komite Eksekutif PSSI pada 9 Desember di Palangkaraya, yang membatalkan MOU karena gagal menghentikan KPSI melakukan pelanggaran-pelanggaran. Komite Bersama bentukan MOU juga tidak membuat kemajuan yang berarti.

PSSI berani keluar dari koridor MOU karena memegang ”surat sakti” FIFA. Surat bertanggal 3 Oktober 2012 yang diteken Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke itu menyebutkan, ”Jika tahapan proses dalam MOU gagal dengan alasan apa pun, kami mengingatkan bahwa PSSI harus sepenuhnya taat pada statuta FIFA dan pelanggaran bisa mengakibatkan sanksi.”

”Kami menjelaskan ini kepada perwakilan FIFA dan AFC dan mereka memahami situasi yang terjadi. MOU buntu dan Joint Committee tidak mampu membuat kemajuan berarti, karena itu peserta kongres setuju kembali ke statuta,” ujar anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy.

Ruang nyaman KPSI

Kongres KPSI, sementara itu, berlangsung di ballroom Hotel Sultan, Jakarta. Berbeda dengan KLB PSSI yang harus digelar di lobi hotel karena ruangan digembok polisi, kongres KPSI berlangsung di ruangan yang nyaman, tentu dilengkapi penyejuk udara dan makanan serba lezat.

KPSI mengklaim, kongres dihadiri 83 pemilik suara KLB Solo, 9 Juli 2012. Klaim itu berdasarkan verifikasi oleh anggota Komite Bersama dari pihak KPSI. Pelaksana Sekjen KPSI Tigor S Boboy mengatakan, kongres digelar mengacu MOU antara PSSI dan KPSI, 7 Juni 2012.

Tak terlihat utusan AFC atau FIFA hadir di Kongres KPSI. Ketika ditanya pers mengenai hal itu, Ketua KPSI La Nyalla Mattalitti mengaku tahu bahwa utusan AFC dan FIFA memilih hadir dalam Kongres PSSI di Palangkaraya. ”Nanti kami akan bertemu AFC/FIFA di airport,” kata La Nyalla. ”Di sini ada juga AFC dan FIFA, cuman dia sembunyi. Betul, dia me-record semua kejadian di sini, dan dia akan membandingkan, yang benar yang mana,” katanya menambahkan.

Kongres KPSI menetapkan enam poin keputusan yang bakal dilaporkan kepada AFC dan FIFA. Salah satu dari enam poin itu ialah ”menjalankan roda organisasi dengan berkantor di Pintu X dan XI Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, yang merupakan kantor PSSI”. Dari pengamatan hingga sore, polisi berjaga-jaga di kantor PSSI.

Lima poin lain ialah menyetujui usul revisi Statuta PSSI Pasal 23 Ayat 1a, 30, 31, 65, 66, dan 69; menyetujui konsep liga baru mulai 2015; usul kepada FIFA agar mengesahkan hasil KLB Ancol, 18 Maret 2012; menetapkan target tim nasional menempati peringkat FIFA minimal ke-129, dan mengambil alih tanggung jawab PSSI terkait finansial dan hukum. (ANG/SAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com