JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menuding Sekretaris Kabinet Dipo Alam menghindar dari panggilan DPR yang rencananya akan dilakukan hari ini, Senin (10/12/2012). Gelagat Dipo, disebut Mahfudz, terlihat dengan meminta rapat gabungan dilakukan antara Komisi I, Komisi II, dan Komisi XI.
"Upaya ini terlihat dari adanya usulan dari Dipo Alam agar raker gabungan Komisi I DPR melibatkan juga Komisi II dan XI. Padahal, agenda yang dibahas berkaitan dengan Dana Optimalisasi Kementerian Pertahanan 2012 untuk pengadaan alutsista sebesar Rp 678 miliar," ujar Mahfudz, Senin pagi, di Jakarta.
Pada rapat yang akan digelar malam nanti, Komisi I rencananya akan melakukan rapat kerja dengan Kementerian Pertahanan, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Panglima TNI, Menteri Keuangan, dan Kepala BPKP. Rapat dijadwalkan dilakukan pada pukul 19.30 dengan agenda pembahasan anggaran Kemenhan sebesar Rp 678 miliar yang dibintangi Kementerian Keuangan atas perintah dari Dipo Alam.
Menurut Mahfudz, Dipo mengirimkan surat ke Sekretariat Pimpinan DPR, Komisi I, Komisi II, dan Komisi XI. Namun, surat itu tidak bisa diserahkan ke sekretariat karena para pegawai sudah bubar.
Sebelumnya, rapat kerja gabungan Komisi I DPR pada Kamis (6/12/2012) lalu tidak bisa dilanjutkan karena Seskab Dipo Alam tidak hadir. Demikian juga dengan Menteri Keuangan dan Kepala BPKP yang absen hadir pada rapat tersebut. Padahal, pimpinan Komisi II dan Komisi XI, yang merupakan mitra kerja kedua lembaga itu, sudah mengeluarkan izin kedua lembaga menghadiri rapat dengan Komisi I.
"Rapat ini untuk meminta Dipo Alam menjelaskan dan membuktikan tuduhannya bahwa ada kongkalikong dan mark up anggaran alutsista di TNI, sekaligus menjelaskan perintah Seskab kepada Menkeu untuk memblokir anggaran tersebut," kata Mahfudz.
Menurutnya, Menkeu tidak ada keberatan apa pun soal anggaran alutsista TNI. Namun, mereka baru akan mencabut pemblokiran jika diizinkan Seskab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.