Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan Manusia Akibat Permainan Oknum Pemerintah

Kompas.com - 01/12/2012, 07:55 WIB
Suhartono

Penulis

TANJUNG PINANG, KOMPAS.com -  Direktur Korban Tindak Kekerasan dan Perlindungan Korban Kementerian Sosial (KTK-PM Kemsos) Akifah Elansary mengatakan, perdagangan manusia khususnya wanita dan anak-anak (trafficking) asal Indonesia ke luar negeri sebagai pekerja seks akibat kesalahan oknum aparat Indonesia sendiri dan kemiskinan masyarakat di daerah pelosok.

Pasalnya, ada permainan oknum-oknum aparat di berbagai kementerian dan institusi pemerintah yang memang menjual dan mencari keuntungan materi semata.

Sementara, banyak warga miskin secara struktural yang benar-benar tidak mengetahui adanya program-program pemberdayaan sehingga mereka putus asa dan tidak berdaya sehingga akhirnya mau saja diperjual-belikan oleh oknum-oknum tersebut.

Hal itu diungkapkan Akifah dalam diskusi bersama wartawan Jakarta dan daerah di sebuah hotel di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, semalam. Diskusi diadakan menjelang peresmian Rumah Perlindungan Trauma Centre (RPTC) tentang KTK-PM, Sabtu (1/12/2012) ini oleh Menteri Sosial.

"Kalau saya ikut-ikutan gila, saya juga akan ikut menjual (orang) juga, tetapi saya masih memiliki naiwatu (hati nurani)," tandas Akifah, jengkel, seraya menyebut sejumlah oknum kementerian dan institusi yang terlibat dalam penjualan manusia itu sampai sekarang.

Menurut Akifah yang sudah bekerja 25 tahun di Kemsos itu, banyak perempuan Indonesia yang dijual dengan harga Rp 8 juta per orang kepada para tekong (calo tenaga kerja Indonesia) yang berkeliaran di Tanjung Pinang dan di daerah lainnya.

"Ada juga wanita Indonesia yang menikah dengan mantan tentara negara adidaya, yang kemudian dieksploitasi menjadi pelacur, sekarang menderita di Bali," katanya memberi contoh.

Dari data yang dikumpulkannya, Akifah menyebutkan, jumlah perempuan dan anak-anak yang menjadi korban trafficking tahun lalu mencapai 2.859 orang di antaranya sebanyak 68 orang dijual di Arab Saudi atau 2,20 persen dan di Singapura mencapai 29 orang atau 0,94 persen serta negara-negara lainnya seperti di Jepang dan lainnya termasuk di Malaysia. Sebab itu, perdagangan manusia harus dilawan karena semakin membuat warga miskin terpuruk dalam kehancuran.

"Permainan oknum-oknum aparat ini terjadi karena mereka semakin tidak takut dengan Tuhan. Mereka seperti akan mendapat pengampunan dari Tuhan meskipun memperjual-belikan bangsanya sendiri," lanjut Akifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com