Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina Diakui PBB, PKS Gelar Syukuran

Kompas.com - 30/11/2012, 19:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Kamis (29/11/2012) waktu setempat, akhirnya mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pemantau nonanggota dari status sebelumnya sebagai entitas pemantau yang diwakili PLO.

Pengakuan PBB atas negara Palestina ini pun mendapat sambutan hangat dari rakyat Indonesia, termasuk Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR yang langsung menggelar jumpa pers sekaligus syukuran atas kemenangan diplomasi Palestina tersebut, Jumat (30/11/2012).

"Sejak 65 tahun Palestina berjuang, pagi tadi sudah ada salah satu hasilnya. Palestina diakui sebagai negara pemantau meski belum jadi anggota PBB. Pengakuan ini sangat penting dan kami bersyukur sehingga kami gelar acara sore ini," ujar Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, Jumat (30/11/2012), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Hadir dalam acara itu Duta Besar Palestina untuk Indonesia HE Fariz Mehdawi serta Koordinator Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina Al Muzzammil Yusuf dan Eva Kusuma Sundari. Acara ini juga dihadiri tokoh-tokoh lintas agama dan etnis serta perwakilan Kementerian Luar Negeri.

Hidayat melanjutkan, pengakuan Palestina oleh PBB ini tidak akan menghentikan perjuangan warga negara itu. "Semua warga Palestina di Ramallah, Jerusalem, Gaza, dan di Indonesia tetap tidak akan brhenti meneruskan perjuangan," ucap Hidayat.

Mantan Presiden PKS ini menuturkan bahwa hasil voting yang dilakukan dalam sidang Majelis Umum PBB tadi malam menunjukkan dukungan terhadap Palestina yang luar biasa. Sebanyak 138 negara anggota mendukung Palestina merdeka, 9 negara anggota menolak, dan 41 negara anggota lain abstain.

"Jika dilihat dari ukuran demokrasi di mana ada dua mekanisme pengambilan keputusan, yakni musyawarah mufakat dan voting sangat gamblang terlihat banyak negara yang setuju. Secara demokratis, ini keputusan yang luar biasa," kata Hidayat.

Amerika Serikat, lanjutnya, seharusnya tidak mengancam Palestina. Pasalnya, demokrasi yang selalu diusung AS sudah dilakukan sesuai mekanismenya dalam Sidang Majelis PBB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Nasional
    Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

    Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

    Nasional
    KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

    KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

    Nasional
    Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

    Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

    Nasional
    PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

    PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com