Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pemasok Narkoba di Kampung Ambon

Kompas.com - 29/11/2012, 23:18 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta Brigjen (Pol) Ali Johari mengatakan bahwa geliat narkoba di Kompleks Permata, Cengkareng, Jakarta Barat, terjadi lantaran ada pasokan dari luar.

Berdasarkan penelusuran pihaknya bersama Polda Metro Jaya, dipastikan tak ada proses produksi narkoba di daerah yang lebih dikenal dengan sebutan Kampung Ambon itu.

"Tak ada yang membekingi, tak ada produksi, tapi ada penyuplai dan oknum aparat yang terlibat itu benar," kata Ali saat ditemui di Balaikota Jakarta, Kamis (29/11/2012).

Untuk itu, kata Ali, sejak 2008 BNN telah melaksanakan program pemberantasan penggunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) wilayah tersebut.

Meski ada penurunan jumlah pengguna, angkanya jauh tergilas dengan peningkatan jumlah pengguna baru.

Lebih jauh, BNN Provinsi DKI lalu membangun sebuah pos penanggulangan di daerah itu. Para petugasnya berasal dari internal BNN Provinsi ditambah dengan pemberdayaan para pengguna yang telah melewati masa rehabilitasi.

"Itu pos Kampung Ambon terpadu, kita berdayakan yang telah direhab medis dan sosial, kita buat latihan kerja dan lainnya. Hasilnya belum kelihatan karena memang penanggulangan narkoba ini harus memakan waktu," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan riset BNN dan Pusdikes Universitas Indonesia jumlah pengguna narkoba di Jakarta mencapai tujuh persen dari jumlah total penduduknya. Hal itu menempatkan Jakarta sebagai provinsi dengan angka pengguna narkoba tertinggi di Indonesia.

Untuk merancang strategi menekan jumlah pengguna narkoba, BNN Provinsi DKI Jakarta melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Dalam pertemuan itu Basuki meminta BNN melakukan langkah lebih konkret termasuk memeriksa seluruh PNS di Jakarta secara mendadak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com