Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2012, 14:51 WIB
|
EditorInggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Konfrontasi antara anggota Komisi XI dengan direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) terkait dugaan pemerasan anggota dewan terhadap maskapai plat merah itu semakin menunjukkan perbedaan. Anggota DPR bersikukuh bahwa pertemuan tanggal 1 Oktober tidak membicarakan upaya minta jatah kepada direksi Merpati.

"Saat konfrontasi di dalam, tidak ada desakan. Dia (Rudy) langsung mengungkapkan tidak ada pemerasan, ya karena dia sudah bilang seperti itu berarti clear," ujar Wakil Ketua Komisi XI Zulkieflimansyah, Kamis (29/11/2012), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Ia pun mengakui bahwa dalam konfrontasi dengan tiga Direksi Merpati, Rudy menyanggupi untuk menjelaskan ke publik bahwa lima anggota Komisi XI yang ada di dalam pertemuan itu tidak melakukan pemerasan. Ia terkejut saat Rudy memutuskan meninggalkan DPR begitu saja tanpa memberikan penjelasan sedikit pun kepada wartawan.

"Kami teman-teman yang disebut sebagai pemeras BUMN terganggu psikologisnya, keluarga dan kerabat merasa ternista dengan tuduhan begitu. Jadi, kami minta Pak Rudy setelah keluar harus berikan ke pers bahwa pertemuan 1 Oktober tidak ada upaya dan dia menyanggupi," ucap politisi PKS itu.

Lebih lanjut, Zulkieflimansyah mengungkapkan, Rudy mengaku tidak pernah sekali pun melaporkan dugaan pemerasan kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan. "Kenapa sampai nama kami disebut-sebut tadi dia bilang tidak tahu karena dia tidak lapor begitu ke Dahlan. Ia hanya bilang soal kronologis," katanya.

Anggota Komisi XI lainnya, Achsanul Qosasi yang biasa tampak santai meladeni pertanyaan wartawan pun tampak berbeda. Raut muka Achsanul saat mendampingi Zulkieflimansyah memberikan keterangan pers terlihat tegang, tak sedikit pun senyuman dilontarkan politisi Demokrat ini.

"Saya kira sudah clear tadi, tidak ada pemerasan," ucapnya singkat.

Sementara itu, setelah konfrontasi dilakukan selama dua jam, Rudy dengan pengawalan ketat langsung meninggalkan gedung DPR. "Alhamdullilah," ujarnya singkat, saat ditanyakan wartawan tentang hasil konfrontasi dengan anggota Dewan.

Setelah itu, Rudy langsung memasuki mobil dinasnya tanpa sekalipun menjelaskan keterangan yang disampaikannya ke BK kali ini.

Bersikukuh ada permintaan jatah

Ketua Badan Kehormatan M Prakosa menuturkan, hasil konfrontasi antara Direksi Merpati dengan anggota Komisi XI masih belum menemukan titik terang soal substansi pertemuan tanggal 1 Oktober yang ditengarai sebagai upaya meminta jatah oleh anggota Dewan. Ia membantah adanya kesepakatan agar Rudy menyampaikan pernyataan tidak ada pemerasan ke media massa.

"Tidak ada kesepakatan itu. Kami, BK, menampung semua pandangan yang ada," kata Prakosa.

Prakosa menyatakan bahwa dalam konfrontasi tadi, Rudy bersikukuh bahwa telah terjadi upaya meminta jatah terkait penyertaan modal negara. Meski Rudy membantah dirinya menggunakan kata-kata "pemerasan" saat melapor ke Dahlan Iskan.

"Dia memang mengakui tidak menggunakan kata-kata pemerasan itu. Dahlan Iskan juga tidak menggunakan kata-kata itu dalam suratnya. Tapi baik Pak Dahlan dan Pak Rudy menjelaskan ada upaya meminta jatah terkait penyertaan modal negara," kata Prakosa.
 
Prakosa juga mengungkapkan, lima anggota Komisi XI yang dikonfrontasi membantah tudingan Rudy. "Mereka tetap bersikeras hanya meminta soal business plan dan kinerja keuangan," ujar Prakosa.

Seperti diberitakan sebelumnya, BK melakukan konfrontasi antara tiga pimpinan Merpati yakni Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo, Direktur Keuangan Merpati Doni Suherman, dan Direktur Niaga Merpati Sutan Banuara. Sementara anggota Komisi XI yang hadir yakni Achsanul Qosasi, Linda Megawati, Saidi Butar-butar (Fraksi Partai Demokrat), Zulkieflimansyah (F-PKS), dan I Gusti Agung Ray Wijaya (F-PDI Perjuangan). Ray kembali menyatakan bahwa pertemuan tanggal 1 Oktober tidak ada upaya pemerasan.

Baca juga:
Dahlan Iskan Akan Digugat!
Memprihatinkan, Laporan Dahlan Tak Akurat
Dirut Merpati: Pak Dahlan Tak Salah, Saya yang Salah
Sumaryoto: Rudy Cium Tangan Saya
Dirut Merpati Sempat Transfer Rp 106,5 Juta ke Sumaryoto
Merpati Akui Inisiasi Pertemuan dengan Sumaryoto
Hatta: Lagi-lagi Dahlan Iskan Salah

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan VS DPR

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KPK Duga Eks Komisaris PT Wika Beton Lobi Hakim Agung Lewat Sekretaris MA

KPK Duga Eks Komisaris PT Wika Beton Lobi Hakim Agung Lewat Sekretaris MA

Nasional
Kaji Revisi UU TNI, Lemhannas Fokus pada Perubahan Ancaman dan Hubungan Sipil-Militer

Kaji Revisi UU TNI, Lemhannas Fokus pada Perubahan Ancaman dan Hubungan Sipil-Militer

Nasional
Kemenag Minta Maskapai Saudia Diperiksa karena Kerap Ubah Kursi Pesawat Haji

Kemenag Minta Maskapai Saudia Diperiksa karena Kerap Ubah Kursi Pesawat Haji

Nasional
Kemenag Kecewa Maskapai Saudia Ubah Jadwal Terbang dan Jumlah Kursi Pesawat Jemaah Haji

Kemenag Kecewa Maskapai Saudia Ubah Jadwal Terbang dan Jumlah Kursi Pesawat Jemaah Haji

Nasional
Ketika PDI-P Kini Buka Peluang Dialog dengan Demokrat...

Ketika PDI-P Kini Buka Peluang Dialog dengan Demokrat...

Nasional
Eks Jaksa KPK Dody Silalahi Diperiksa Penyidik KPK Soal Dugaan Suap di MA

Eks Jaksa KPK Dody Silalahi Diperiksa Penyidik KPK Soal Dugaan Suap di MA

Nasional
AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, PDI-P: Politik Harus Buka Ruang Dialog

AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, PDI-P: Politik Harus Buka Ruang Dialog

Nasional
Bripka Andry Ajukan Perlindungan, LPSK: Syarat Materiil Belum Lengkap

Bripka Andry Ajukan Perlindungan, LPSK: Syarat Materiil Belum Lengkap

Nasional
Hari Ke-17, Sebanyak 26 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Arab Saudi

Hari Ke-17, Sebanyak 26 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Arab Saudi

Nasional
Jokowi Teken Perpres 31/2023, Pembangunan Bandara VVIP di IKN Dibiayai APBN

Jokowi Teken Perpres 31/2023, Pembangunan Bandara VVIP di IKN Dibiayai APBN

Nasional
Hary Tanoe Pimpin Langsung Kerja Sama Politik Perindo-PDI-P

Hary Tanoe Pimpin Langsung Kerja Sama Politik Perindo-PDI-P

Nasional
Demokrat Desak Anies Umumkan Bacawapres, Nasdem: Ini Bukan Cari Wakil Kades

Demokrat Desak Anies Umumkan Bacawapres, Nasdem: Ini Bukan Cari Wakil Kades

Nasional
PDI-P Ungkap Peran Puan dalam Masuknya AHY Jadi Kandidat Cawapres Ganjar

PDI-P Ungkap Peran Puan dalam Masuknya AHY Jadi Kandidat Cawapres Ganjar

Nasional
AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, PDI-P: Spontanitas Mbak Puan

AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, PDI-P: Spontanitas Mbak Puan

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Tak Masak hingga Merokok di Kamar Hotel

Kemenag Imbau Jemaah Haji Tak Masak hingga Merokok di Kamar Hotel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com