Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulah Mantan Penyidik KPK Coba Bunuh Karakter Abraham Samad Cs

Kompas.com - 29/11/2012, 09:09 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR Bidang Hukum, Bambang Soesatyo, menyatakan, tidak ada alasan bagi sejumlah mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyerang balik mantan pimpinan mereka, seperti Ketua KPK Abraham Samad dan lainnya, dalam tindakan melawan korupsi.

Pasalnya, apa yang telah dilakukan Abraham Samad dan pimpinan KPK lainnya sudah sejalan dengan tugas KPK memberantas korupsi dari mana pun dan melibatkan siapa pun sepanjang digunakannya anggaran negara yang berasal dari uang rakyat.

"Pengakuan mantan penyidik KPK di DPR patut dipertanyakan jika hanya menyerang pribadi Abraham Samad dan beberapa pimpinan KPK yang justru telah berhasil mendorong kasus Bank Century ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan serta menetapkan dua tersangka. Belum lagi langkah Abraham Cs yang membongkar kasus-kasus besar lainnya yang melibatkan kekuasaan," papar Bambang, Kamis (29/11/2012), di Jakarta.

Bambang menambahkan, bukankah kepemimpinan KPK juga bersifat kolektif kolegial sehingga salah jika dinilai pimpinan KPK tidak memiliki koordinasi dan hanya dipikul dan menjadi tanggung jawab Abraham seorang diri.

"Saya mengendus adanya motif upaya pembunuhan karakter atas kepemimpinan Abraham Samad dan beberapa pimpinan KPK lainnya yang sebenarnya tanpa kompromi telah menindaklanjuti kasus-kasus besar yang melilit kekuasaan selama ini," kata Bambang.

Oleh sebab itu, Bambang berharap Abraham dan pimpinan KPK lainnya yang memang punya niat sungguh-sungguh melawan korupsi harus tegar menghadapi berbagai tantangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anak Para Advokat di Sidang Pilpres MK | Jokowi Pesimistis Pemerintah Menang Banding di WTO

[POPULER NASIONAL] Anak Para Advokat di Sidang Pilpres MK | Jokowi Pesimistis Pemerintah Menang Banding di WTO

Nasional
Tanggal 1 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com