Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Tak Tahu Eks Penyidik Curhat ke Media

Kompas.com - 28/11/2012, 17:21 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengaku tidak tahu bahwa eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berbicara langsung kepada media massa. Ia tidak pernah mengizinkan mereka untuk berbicara langsung pada media.

"Kalau saya diminta (izin) pun, saya tidak kasih," ujar Sutarman di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2012).

Menurut Sutarman, dalam institusi Polri, tidak semua personel dapat berbicara kepada media. Ini ditujukan untuk penyamaan persepsi dan keakuratan informasi yang disampaikan. Ia menyayangkan pernyataan mantan penyidik KPK tersebut sebab hal itu seolah-olah merupakan serangan polisi terhadap KPK, apalagi hubungan kedua lembaga tersebut tengah memanas.

Jenderal bintang tiga itu menjelaskan, kedua eks penyidik KPK itu belum resmi bertugas di Badan Reserse Kriminal Polri. Sutarman mengatakan akan menegur keduanya. "Mereka masih transisi, belum diserahkan ke saya, masih ada di SDM belum jadi anak buah kita (Bareskrim). Ini dari perjalanan dari KPK ke Polri dan belum diserahkan. Itu menjadi evaluasi kita, tidak semua orang bisa memberikan statement. Nanti akan didiskusikan," kata Sutarman.

Mundurnya sejumlah penyidik Polri dari KPK mendapat perhatian banyak pihak. Ketika diundang dalam rapat tertutup dengan Komisi III DPR RI, mereka mengeluarkan keluh kesah mereka selama berada di KPK. Media pun berusaha mencari keterangan langsung dari para penyidik tersebut. Media akhirnya mendapat cerita langsung dari Ajun Komisaris Besar Yudhiawan, penyidik yang tidak diperpanjang masa tugasnya di KPK oleh Polri dan Komisaris Hendy F Kurniawan, penyidik yang mengundurkan diri awal November lalu.

Kedua penyidik itu menceritakan kisah perjalanan profesional mereka kepada media di ruang Balai Media dan Informasi, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2012). Saat itu Hendy mengatakan bahwa Ketua KPK Abraham Samad kerap bertindak sesuka hati dan tidak melakukan penanganan pemberantasan korupsi sesuai standard operating procedure (SOP). Adapun Yudhi hanya menceritakan sedikit pengalamannya sebelum menjadi penyidik di KPK. Mereka berbicara sebagai mantan penyidik KPK.

Hendy mengungkapkan, hal yang disampaikannya tidak bermaksud untuk melemahkan KPK, tetapi untuk mengkritik lembaga antikorupsi tersebut dan memperkuat pemberantasan korupsi. Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo telah menegur keduanya sesuai ketentuan hukum disiplin di lembaga Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com