Jakarta, Kompas -
Rencana mengonfrontasi Rudy dengan Sumaryoto disampaikan Ketua BK DPR M Prakosa seusai memimpin rapat etik mendengarkan penjelasan Rudy, kemarin di Jakarta. Pada 20 November, Rudy juga telah memberi keterangan di BK DPR.
Setelah hampir dua jam memberi keterangan, Rudy keluar dari ruang BK DPR sekitar pukul 15.00. Saat melihat puluhan wartawan, Rudy menempelkan telunjuk ke mulutnya dan terus berjalan menuju mobil Toyota Kijang B 1326 PKN yang membawanya pergi. Rudy tidak menjawab pertanyaan puluhan wartawan yang mengerumuninya.
Setelah itu, Prakosa mengatakan, Rudy tidak menarik keterangannya di BK DPR pada 20 November lalu.
Keterangan Rudy berbeda dengan penjelasan sejumlah anggota DPR yang diperiksa BK DPR. Untuk itu, BK DPR akan mulai mengonfrontasi keduanya untuk memperoleh kebenaran.
Kepada BK DPR, menurut Prakosa, Sumaryoto mengaku tiga kali bertemu direksi PT Merpati untuk minta business plan ke Rudy. Namun, Rudy menyatakan, Sumaryoto menagih jatah terkait penyertaan modal negara yang diterima PT Merpati. Rudy mengaku dua kali bertemu Sumaryoto. Sumaryoto mengaku sekali bertemu.
Achsanul Qosasi, anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat, menegaskan, obrolan antara sejumlah anggota Komisi XI dan direksi PT Merpati pada 1 Oktober 2012 terkait business plan PT Merpati. Tidak ada permintaan jatah.
Wakil Ketua Komisi XI DPR Zulkieflimansyah juga menegaskan, tidak ada pemerasan dalam pertemuan 1 Oktober. Ia berharap, kasus ini cepat diselesaikan.