MATARAM, KOMPAS.com - Kota Ampenan dan eks Pelabuhan Ampenan, Lombok, di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, memberikan sumbangan bagi sejarah peradaban bahari di nusantara, karena pelabuhan ini sebagai jalur persinggahan kapal dagang dari dalam dan luar negeri.
Kedudukan Ampenan di masa lampau, seperti dikatakan Tri Budiprayitno, Kepala Bagian Humas Pemprov NTB, Selasa (27/11/2012) di Mataram, menjadi obyek kunjungan dan kajian para peserta Arung Sejarah Bahari VII yang berlangsung 26-30 November 2012, yang dibuka Sekertaris Daerah NTB, M Nur. Senin (26/11/2012) di Mataram.
Ampenan adalah kota tua yang masih menyisakan toko-toko bergaya arsitektur Portugis dan Spanyol, dihuni warga berbagai keturanan etnis seperti keturunan Bugis, Banjarmasin, Palembang, Jawa, Arab dan China, sehingga tempat mereka disebut Kampung Melayu, Kampung Banjar dan lainnya.
"Dari dunia bahari, sekitar tahun 1880, Pelabuhan Ampenan menjadi rute pelayaran perdagangan kapal di dalam negeri dari Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera (Riau), Sulawesi (Makassar) dan Maluku, juga jalur pelayaran internasional yang disinggahi kapal antara lain dari Singapura, Filipina, China, Benggala (India), Kepulauan Mauritius, New South Wales, Australia," kata Tri Budiprayitno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.