Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkiflimansyah: Pujian Dahlan Iskan Berlebihan

Kompas.com - 26/11/2012, 14:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi XI DPR Zulkiflimanysah memenuhi panggilan Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin (26/11/2012) siang ini. Zulkiflimansyah dimintai keterangannya soal dugaan upaya pemerasan yang dilakukan sejumlah anggota Komisi XI terhadap direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA).

Sebelum masuk ke ruang BK, politisi PKS ini mempertanyakan validitas laporan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan terkait upaya pemerasan yang diduga terjadi pada pertemuan anggota Komisi XI dengan direksi Merpati tanggal 1 Oktober lalu. Ia memastikan bahwa di dalam pertemuan itu tidak ada upaya pemerasan seperti yang dituduhkan Dahlan ke BK.

"Pertemuan tanggal 1 Oktober adalah pertemuan biasa. Dirut Merpati ini orang baru, ketika diundang, dia duduk dalam ruangan. Tentu kami persilakan ngobrol sebelum rapat dimulai," ujar Zulkiflimansyah, Senin (26/11/2012), di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan.

Zulkiflimansyah yang ikut dalam pertemuan itu menuturkan, saat itu anggota Komisi XI hanya bertanya soal business plan Dirut Merpati yang baru, Rudy Setyopurnomo. Zulkifli pun khawatir pertanyaan soal business plan ini yang dianggap Rudy ataupun Dahlan sebagai upaya pemerasan.

"Saya khawatir pertanyaan ini dianggap perasan," kata Zulkiflimansyah.

Lebih lanjut, ia mengaku kaget saat beredar nama anggota Komisi XI seperti Saidi Butar-butar dan Linda Megawati. Pasalnya, kedua politisi itu sama sekali tidak bicara dalam pertemuan informal itu.

"Oleh karena itu, Dirut Merpati mungkin terlalu bersemangat memberikan nama, dan Pak Menteri tidak melakukan klarifikasi. Kami heran kepada ada kata-kata memeras. Kalau ditanya business plan, ini wajar," ungkap Zulkiflimansyah.

Zulkiflimansyah juga heran saat disebut Dahlan sebagai oknum yang berusaha mencegah terjadinya pemerasan. Ia mengapresiasi pujian Dahlan. Namun, ia menilai pujian Dahlan itu berlebihan.

"Bukan tidak mau dipuji, tapi apa yang saya lakukan dibesar-besarkan, seakan-akan saya mencegah pemerasan. Kami tidak tahu itu isu dari mana, kalau terbukti ada teman terima uang, serahkan saja ke proses hukum," imbuh Zulkiflimansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Nasional
    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Nasional
    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Nasional
    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    Nasional
    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Nasional
    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Nasional
    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Nasional
    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Nasional
    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

    Nasional
    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    Nasional
    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Nasional
    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

    Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com