Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Antonius Wisnu Sutirta memastikan kondisi di Barong Tongkok aman dan terkendali. Untuk menjaga kondisi, Polda Kaltim telah mengerahkan sekitar 800 personel.
Sabtu malam, kericuhan sempat melanda daerah itu. Kejadian ini berawal dari pemukulan terhadap seorang warga yang hendak membeli bensin di salah satu agen premium, minyak tanah, dan solar (APMS), Jumat lalu. APMS adalah sejenis SPBU.
Warga tersebut jengkel karena petugas APMS mengatakan bensin habis. Padahal, di dekatnya masih ada kendaraan yang mengisi BBM. Diduga karena memprotes, warga tersebut dikeroyok tiga petugas APMS. Kerabat korban tidak terima.
Polisi sebenarnya sudah mengamankan ketiga orang yang diduga memukul warga tersebut. ”Kesepakatan damai juga sudah diadakan. Namun, mungkin masih ada ketidakpuasan kemudian terjadi penjarahan dan pembakaran,” kata Wisnu.
Walaupun situasi dipastikan aman terkendali, sebagian warga meninggalkan sementara Barong Tongkok menuju ke kecamatan lain di sekitar Barong Tongkok. Sejauh ini tidak ada korban jiwa, tapi sempat terjadi penjarahan dan pembakaran kios oleh sekelompok orang. Sebuah pasar di Barong Tongkok yang terdiri atas 400 kios juga terbakar, Minggu dini hari.
Kepala Bagian Humas Pemkab Kutai Barat Toni Imang memastikan kondisi di Barong Tongkok kondusif.
Polisi menduga kekisruhan itu akibat dari krisis BBM. Antrean kendaraan untuk memperoleh BBM sudah menjadi pemandangan sehari-hari di berbagai daerah tiga tahun terakhir ini. Situasi sosial acap kali terganggu akibat krisis BBM.