Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi III dan Mantan Penyidik KPK Gelar Rapat Tertutup

Kompas.com - 22/11/2012, 02:27 WIB

Jakarta, Kompas - Komisi III DPR, Rabu (21/11) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, menggelar rapat tertutup dengan sejumlah perwira Kepolisian Negara Republik Indonesia yang pernah menjadi penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi. Berbagai dugaan mengiringi rapat itu, seperti membahas mekanisme penyadapan dan pelaksanaan proses hukum di KPK.

Rapat yang berlangsung selama sekitar tiga jam ini dipimpin Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika. Rombongan dari kepolisian dipimpin Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman.

Saat ditanya apakah rapat itu juga membahas mekanisme penyadapan di KPK, Gede Pasek menjawab, ”Kami kan tanya macam-macam, itu (mekanisme penyadapan) salah satu saja. Kita mengakui kelebihan KPK, salah satunya ketika mereka melakukan sistem penyadapan. Kami tanya bagaimana keberhasilan itu.”

”Etika saya memimpin rapat tertutup, maka yang tertutup harus tertutup. Itu mohon disadari. Kami sedang menjaga kode etik, hasilnya apa, tertutup dulu,” ujar Gede Pasek.

Trimedya Panjaitan, anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, mengatakan, di dalam rapat tersebut para mantan penyidik KPK yang berpangkat komisaris dan ajun komisaris besar menuturkan tiga hal. Pertama, profesionalisme KPK perlu diperbaiki. Kedua, kekompakan pimpinan KPK juga harus dijaga. Ketiga, prosedur organisasi juga perlu dijalankan dengan ketat. Jangan ada penyidik yang menjadi anak emas dan anak perak pimpinan KPK.

”Saya mengusulkan ke pimpinan Komisi III untuk mengecek masukan para mantan penyidik itu ke KPK. Caranya juga dengan rapat tertutup agar informasi yang disampaikan dapat lebih utuh,” ujar Trimedya.

Para mantan penyidik itu, menurut Trimedya, rata-rata sudah empat tahun bertugas di KPK. Mereka kembali ke Polri bukan karena semangat pemberantasan korupsinya rendah, tetapi ingin mengamalkan ilmu yang didapat di KPK.

Sutarman mengatakan, inti dari pertemuan itu adalah mencari formula yang tepat hingga Polri dan KPK dapat saling memperkuat dan bersinergi dalam memberantas korupsi. (NWO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com