Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Optimistis Konflik Berakhir

Kompas.com - 21/11/2012, 07:39 WIB

GAZA CITY, KOMPAS.com - Jalanan Gaza City sangat lengang ketika Kompas masuk ke kota itu, Selasa (20/11). Tidak ada kendaraan yang melintas di jalan raya. Pemerintah Mesir optimistis pertempuran antara Israel dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza bisa diakhiri segera karena negosiasi gencatan senjata berjalan positif.

Meski jalanan lengang, wartawan Kompas Musthafa Abd Rahman melaporkan, banyak penduduk bersantai di depan rumah seolah tidak terjadi perang. Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu berkunjung ke Gaza City sehingga warga yakin Israel tidak akan menyerang pada Selasa petang.

Sepanjang perjalanan dari Rafah di perbatasan Mesir-Jalur Gaza hingga Gaza City, tidak terdengar suara ledakan bom. Di depan Rumah Sakit Shifa di pusat kota Gaza, warga berkumpul menjelang kedatangan Davutoglu. Ambulans hilir mudik membawa korban luka-luka akibat serangan udara Israel di sejumlah tempat.

Namun, Kementerian Kesehatan Hamas mengklaim, serangan udara Israel pada Selasa malam menewaskan enam orang lagi di Gaza City. Lebih dari 100 orang tewas dan 920 orang cedera akibat serangan udara Israel dan serangan roket Hamas dalam sepekan terakhir.

Di Kairo, Pemerintah Mesir sebagai mediator terus mengusahakan penandatanganan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata itu akan diuji coba selama 24-48 jam sebelum diberlakukan secara permanen. Kesepakatan gencatan senjata itu dijamin Presiden Mesir Muhammad Mursi.

Televisi Alarabiya mengungkapkan, Israel dan Hamas mencapai kesepakatan secara prinsip, tetapi berbeda pendapat soal teknis. Israel menginginkan gencatan senjata dalam dua tahap, diawali penghentian pertempuran, diikuti penghentian pembunuhan terhadap tokoh Hamas serta pencabutan blokade. Namun, Hamas bersikeras kedua tahap itu harus dilaksanakan sekaligus.

Di Kairo, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon bertemu Mursi dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi untuk membahas gencatan senjata di Jalur Gaza.

Menteri Luar Negeri Mesir Mohamed Kamel Amr mengungkapkan, Mesir menitipkan surat kepada Ban Ki-moon untuk disampaikan kepada Israel. Surat itu berisi keberatan Mesir atas jatuhnya korban tewas dan luka- luka dari warga sipil.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui permintaan Amerika Serikat dan Mesir untuk menunda pembahasan operasi darat di Jalur Gaza dan memberikan kesempatan perundingan gencatan senjata.

Prihatin

Keprihatinan disampaikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada pertemuan kepala negara ASEAN dengan Presiden AS Barack Obama, Senin, di Phnom Penh, Kamboja. ”Presiden menyampaikan keprihatinan adanya kekerasan di Gaza serta perlunya semua pihak mendesak kekerasan itu dihentikan,” ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. (dwa/why/wie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com