Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma Irama: Visi Misi Saya Lagu Dangdut

Kompas.com - 14/11/2012, 12:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Musik dangdut tidak akan pernah lepas dari sosok Rhoma Irama. Dengan torehan 685 buah karya lagu dan prestasi 11 Golden Record bersama grup Soneta, Rhoma kemudian mendapat gelar si Raja Dangdut. Setelah mendapatkan posisi teratas sebagai seorang musisi, Rhoma kini membuat gebrakan dengan menyatakan diri siap maju sebagai calon presiden.

Kultur musik dangdut yang begitu kuat itu bahkan berpengaruh terhadap visi dan misi Rhoma sebagai calon presiden. Rhoma menyatakan, visi dan misinya sebagai capres nantinya tidak akan jauh berbeda dari lirik-lirik lagu dangdut yang selama ini dibawakannya. "Sebenarnya, visi dan misi saya sejak dulu sudah tertuang dalam lirik lagu saya," ujar Rhoma kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Ia mencontohkan, sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terbentuk, Rhoma sudah terlebih dulu menyebarkan semangat antikorupsi melalui lirik lagu "Indonesia". Persoalan persatuan bangsa, disebut Rhoma, juga sudah terpikirkan sejak dulu olehnya melalui lirik lagu "Bersatulah".

"Saya pun sudah menyerukan kerukunan antarumat beragama melalui lagu 'Kita adalah Satu'. Saya sudah menyerukan untuk perlindungan HAM sebelum ada HAM internasional," kata Rhoma lagi.

Pria asal Tasikmalaya ini percaya diri bahwa para penggemarnya sudah sejak lama tahu akan misi perjuangannya yang dituangkan ke dalam lagu dangdut selama ini. "Penggemar saya sudah tahu visi dan misi Rhoma bagaimana. Kepribadian Rhoma ada di situ, inilah visi-misi Rhoma," ujarnya.

Keyakinan Rhoma mencalonkan diri sebagai calon presiden ini bukan tanpa sebab. Berdasarkan data penjualan kaset dan jumlah penonton film-film yang dibintanginya pada tahun 1984, jumlah penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10 persen penduduk Indonesia.

Dengan sokongan masyarakat dangdut dan lagu melayu, serta dorongan para ulama, Rhoma sama sekali tidak mempertimbangkan opsi menjadi calon wakil presiden. "Kalau cawapres, itunya nggak dapat. Mau nuntut ini-itu tidak bisa. Sensasinya kurang. Saya juga didesak untuk menjadi presiden, bukan wakil," imbuh si Raja Dangdut.

Baca juga berita-berita Nasional lainnya:
Ujian SBY soal Perubahan Iklim

Baca juga:
Pengamat: Rhoma "Nyapres", Anggap Saja "Joke of the Month"
Ridho Rhoma: "Ter-la-lu", kalau Papa Menolak Lagi
Ruhut: Rhoma Nyapres, Inul juga Bisa!
Rhoma Irama: Saya Dinilai Mampu Persatukan Umat Islam

Berita terkait wacana pencapresan Rhoma bisa diikuti dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com