Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grasi Ola Tunjukkan Lemahnya Kepemimpinan

Kompas.com - 13/11/2012, 09:42 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemberian grasi untuk terpidana narkoba, Meirika Franola alias Ola, memperlihatkan lemahnya kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Soalnya keringanan hukuman itu justru diberikan kepada pengedar narkoba yang kemudian justru menjadi otak kasus baru penyelundupan sabu.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah A Syafii Maarif mengungkapkan penilaian itu di Jakarta, Senin (12/11/2012).

Sebagaimana diberitakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru saja memberikan grasi dari hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup kepada Ola. Namun, penerima grasi itu justru diduga menjadi otak dalam penyelundupan sabu seberat 775 gram dari India.

Bagi Syafii Maarif, proses pemberian grasi yang tidak cermat itu mencerminkan kepemimpinan Presiden Yudhoyono yang lemah. Semestinya Presiden meminta informasi dan pertimbangan yang akurat sebelum memutuskan memberi grasi. Namun, hal itu ternyata tidak dilakukan sehingga melahirkan kebijakan yang bermasalah.

"Masa Presiden tidak menerima informasi yang utuh. Mungkin memang ada benarnya dugaan bahwa ada mafia narkoba yang berpengaruh pada lingkaran Istana," katanya.

Kontroversi pemberian grasi itu kini merupakan risiko dari ketidakcermatan Presiden. Rupanya pemerintah tidak sungguh-sungguh belajar dari kasus-kasus sebelumnya. Jika grasi kemudian dicabut, itu semakin menunjukkan kelemahan itu.

"Kalaulah ditelusuri dan diketahui siapa yang memberi pertimbangan grasi, mungkin sudah tak ada gunanya. Presiden sudah lemah dan akan lebih lemah lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com