Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan Tidak Akan Melapor ke KPK

Kompas.com - 10/11/2012, 04:04 WIB

Jakarta, Kompas - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan belum berencana melaporkan pemerasan BUMN oleh oknum anggota DPR ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Dahlan menilai, apa yang disampaikannya kepada Badan Kehormatan DPR sudah cukup kuat untuk dibuka ke publik.

”Saya menganggap apa yang saya sampaikan itu sudah cukup kuat. Itu tugas saya. Kalau menurut mereka (BK DPR) itu belum cukup, ya terserah mereka,” ujar Dahlan seusai menjadi pembicara di seminar kebangsaan bertajuk ”Aktualisasi Nilai-nilai Kepahlawanan Menuju Kepemimpinan Visioner” di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/11).

Seminar tersebut diadakan organisasi pemuda Taruna Merah Putih. Turut hadir dalam seminar tersebut Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan anggota Komisi XI DPR sekaligus Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait.

Dahlan mengatakan sudah menyerahkan dokumen-dokumen yang terkait upaya pemerasan itu kepada Badan Kehormatan (BK) DPR. Ketika ditanya adakah rencana untuk melaporkan upaya pemerasan BUMN tersebut ke KPK, Dahlan menjawab, ”Nanti saya pikirkan.”

Menurut Dahlan, wewenang untuk menyampaikan nama dan modus pemerasan BUMN kepada publik ada di tangan BK DPR. Namun, jika dirinya diminta BK DPR untuk membuka informasi tersebut kepada publik, Dahlan menyatakan siap.

”Kalau mereka menyerahkan ke saya, ya saya buka,” ucap Dahlan.

Kamis (8/11), Dahlan kembali menyerahkan dokumen tambahan kepada BK DPR. Namun, BK DPR menilai laporan Dahlan tidak disertai bukti, hanya berisi lima nama anggota DPR dan kronologi dugaan minta jatah.

Sementara itu, anggota Komisi XI DPR, Achsanul Qosasi, meminta Dahlan membuktikan tuduhannya tentang anggota DPR yang memeras BUMN. Achsanul mensinyalir menjadi satu dari lima anggota DPR yang dilaporkan Dahlan ke BK DPR karena diduga memeras BUMN.

”Saya sudah mendapat vonis politik. Jadi saya serahkan ke Dahlan, apa yang diinginkannya? Saya tidak akan menggugat Pak Dahlan karena sudah kalah 3-0 dengannya. Saya kalah opini, strategi, dan media. Sekarang, Pak Dahlan disukai publik, dan DPR selalu dinilai negatif,” kata Achsanul, yang merupakan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, kemarin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Rabu lalu, Dahlan menyerahkan surat berisi lima nama anggota DPR yang diduga memeras BUMN ke BK DPR. Informasi yang dihimpun Kompas, lima nama anggota DPR itu diduga adalah Achsanul, ATP, LM, ARW, dan MIQ. Namun, Dahlan tidak menyertakan bukti-bukti di surat tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com