Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 10 Miliar Diduga Ikut Mengalir ke Andi Mallarangeng

Kompas.com - 08/11/2012, 16:24 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com ?— Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional, Joyo Winoto, diduga menerima aliran dana Grup Permai terkait kepengurusan proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hal itu terungkap dalam persidangan kasus dugaan penerimaan suap penganggaran proyek Kemenpora dan Kementerian Pendidikan dengan terdakwa Angelina Sondakh di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (8/11/2012).

Dalam persidangan itu, bersaksi dua mantan pegawai Grup Permai, yakni Gerhana Sianipar dan Bayu Wijokongko. Mulanya, Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi Kiki Ahmad Yani membacakan keterangan Gerhana dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibuat saat proses penyidikan di KPK.

Bagian BAP yang dibacakan adalah soal percakapan Gerhana dengan Direktur Pemasaran Grup Permai Mindo Rosalina Manulang melalui BlackBerry Messenger (BBM). Melalui BBM, Rosa meminta Gerhana yang bertindak sebagai Wakil Direktur Pemasaran itu untuk menghitung kembali uang yang dikeluarkan Grup Permai untuk proyek Kemenpora.

”Dalam BAP saksi ini disebutkan terjadi 6 Oktober, percakapan tersebut saya melaporkan data keuangan terkait wisma atlet kepada Kemenpora,” kata Jaksa Kiki.

Gerhana pun, menurut BAP itu, melaporkan kepada Rosa kalau Grup Permai sudah menggelontorkan Rp 5,5 miliar ditambah 150 juta untuk proyek wisma atlet.

Atas jawaban Gerhana ini, menurut BAP, Rosa merasa heran. Melalui BBM, Rosa mengatakan kalau perhitungan uang yang disampaikan Gerhana itu salah. Rosa pun memaparkan perhitungannya kepada Gerhana.

”Uang itu tidak seharusnya begitu. DPR saja Rp 6 miliar melalui Angelina dan Koster, kemudian  Joyo dan Pak Menteri, 10, melalui Paul Nelwan Rp 1,5 miliar. Sisanya (Rp) 11,5 miliar, itu di luar yang (Rp) 150 juta,”  kata Jaksa Kiki membacakan keterangan Gerhana yang menirukan perkataan Rosa melalui BBM.

Percakapan BBM Rosa dengan Gerhana itu juga memuat nama ”Paul Muda”. Saat dikonfirmasi jaksa, Gerhana mengakui kalau yang dimaksud ”paul muda” itu adalah Paul Nelwan. 

”Yang saya tahu, Rosa-Paul berhubungan untuk proyek Kemenpora,” kata Gerhana.

Dalam persidangan sebelumnya, Mindo mengakui kalau Paul bersama mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam mengurusi proyek Wisma Atlet SEA Games dan Hambalang. Pengacara Angelina, Tengku Nasrullah, juga menggali keterangan dari Gerhana melalui BAP-nya. Berdasarkan BAP Gerhana yang dibacakan Nasrullah, Wafid disebut mendapat Rp 5 miliar. Nasrullah pun bertanya  terkait proyek apa pemberian uang ke Menpora,  Joyo, Sesmen, dan Paul tersebut. Namun, Gerhana hanya menegaskan itu terkait Kemenpora.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dugaan Suap Angelina Sondakh

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KY Gelar Wawancara Terbuka Calon Hakim Agung, Publik Bisa Bertanya

    KY Gelar Wawancara Terbuka Calon Hakim Agung, Publik Bisa Bertanya

    Nasional
    Megawati Tantang Penyidik Menghadap, KPK Jangan Gentar

    Megawati Tantang Penyidik Menghadap, KPK Jangan Gentar

    Nasional
    Jamaah Islamiyah Bubar, Berikut Jejak Teror Bom Terbesar yang Didalangi di Indonesia

    Jamaah Islamiyah Bubar, Berikut Jejak Teror Bom Terbesar yang Didalangi di Indonesia

    Nasional
    Masuk Pekan Terakhir, 84 Orang Sudah Mendaftar Jadi Capim dan Dewas KPK

    Masuk Pekan Terakhir, 84 Orang Sudah Mendaftar Jadi Capim dan Dewas KPK

    Nasional
    Pakar Nilai Kemungkinan Afif Maulana Melompat ke Sungai Kecil, Ini Penjelasannya

    Pakar Nilai Kemungkinan Afif Maulana Melompat ke Sungai Kecil, Ini Penjelasannya

    Nasional
    Soliditas KIM Saat Pilkada Dinilai Tergantung Kepentingan Lokal dan Ego Nasional

    Soliditas KIM Saat Pilkada Dinilai Tergantung Kepentingan Lokal dan Ego Nasional

    Nasional
    Tak Hanya di Banten, Pisah Jalan KIM Bisa Terjadi di Jakarta dan Jabar

    Tak Hanya di Banten, Pisah Jalan KIM Bisa Terjadi di Jakarta dan Jabar

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Megawati-Penyidik KPK Dinilai Bisa Redakan Isu Kasus Harun Masiku | Mahfud Sebut yang Kalah Pemilu Jangan Marah Melulu

    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Megawati-Penyidik KPK Dinilai Bisa Redakan Isu Kasus Harun Masiku | Mahfud Sebut yang Kalah Pemilu Jangan Marah Melulu

    Nasional
    Pembangunan Bendungan Way Apu Tetap Terkendali, meski Alami Overtopping Akibat Cuaca Ekstrem

    Pembangunan Bendungan Way Apu Tetap Terkendali, meski Alami Overtopping Akibat Cuaca Ekstrem

    Nasional
    Besok, Pengadilan Tipikor Lanjutkan Sidang Perkara Gazalba Saleh

    Besok, Pengadilan Tipikor Lanjutkan Sidang Perkara Gazalba Saleh

    Nasional
    Tembus Hutan 8 Hari, TNI Ambil Alih Bandara Agandugume yang Dikuasai OPM

    Tembus Hutan 8 Hari, TNI Ambil Alih Bandara Agandugume yang Dikuasai OPM

    Nasional
    Prajurit Satgultor 81 Praka Jingko Lewi Kase jadi Siswa Terbaik Latihan Militer Lintas Negara di Australia

    Prajurit Satgultor 81 Praka Jingko Lewi Kase jadi Siswa Terbaik Latihan Militer Lintas Negara di Australia

    Nasional
    Survei Indikator Politik: Ahmad Luthfi Teratas dalam 'Top of Mind’ Pilkada Jateng

    Survei Indikator Politik: Ahmad Luthfi Teratas dalam 'Top of Mind’ Pilkada Jateng

    Nasional
    Survei Indikator Politik: Kaesang Raih Elektabilitas Tertinggi di Jateng, Disusul Ahmad Luthfi

    Survei Indikator Politik: Kaesang Raih Elektabilitas Tertinggi di Jateng, Disusul Ahmad Luthfi

    Nasional
    Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Katedral Masih Ditutup, Ini Alasannya

    Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Katedral Masih Ditutup, Ini Alasannya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com