Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pohon Bertuliskan Al-Jihad di Markas Pelatihan Teroris Poso

Kompas.com - 07/11/2012, 21:42 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat gabungan Polri dan TNI telah menemukan markas pelatihan kelompok terduga teroris di lereng Gunung Kalora, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah.

"Di dalam lokasi itu, ada pohon bertuliskan Al-Jihad. Kemudian ada beberapa barang ditinggal," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/11/2012).

Di sekitar lokasi tim menemukan senjata api rakitan laras panjang, 5 butir amunisi berbagai kaliber, 4 kampak, dan 5 pisau. Kemudian juga ditemukan kabel, baterai, adaptor, dan sebuah white board yang ada di dalam sebuah pondok sekitar camp.

"Barang-barang sudah diamankan petugas kita di posko yang dibangun satuan tugas di Tamanjeka. Kita duga kuat barang itu milik mereka yang mengikuti pelatihan teror," ujar Boy.

Selain itu, pada lahan seluas sekitar dua hektar tersebut juga ditemukan lubang-lubang yang diduga untuk tempat persembunyian. Lokasi tersebut diketahui hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari ditemukannya dua polisi yang tewas dibunuh Selasa (16/10/2012) lalu.

Boy menerangkan penemuan lokasi Sabtu (3/11/2012) lalu sekitar pukul 11.30 WITA.

Di hari yang bersamaan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri meringkus dua terduga teroris yakni Muhammad Yasin (47) dan Abdul Kholid (27) di Jalan Pulau Irian, Kelurahan Kayamaya, Kecamatan Poso Kota, Sulawesi Tengah.

Yasin disebut terlibat dalam memfasilitasi pelatihan militer di Poso. Yasin memerintahkan buronan teroris Santoso untuk melakukan pelatihan di Poso. Pria kelahiran Semarang, 5 Juli 1965 itu juga mengajak kelompok Solo pimpinan Badri Hartono untuk memberikan pelatihan pembuatan bom pada kelompok Poso pimpinan Santoso. Badri adalah pemimpin Al-Qaeda Indonesia yang ditangkap beberapa waktu lalu di Solo, Jawa Tengah.

Sementara Kholid yang tewas dalam baku tembak saat penangkapan tersebut diketahui menampung peserta latihan membuat bom dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Pegawai honorer di Dinas Kehutanan Kabupaten Poso sebagai polisi hutan itu juga mengikuti pelatihan militer di Poso,yang melempari petugas kepolisian dengan bom pipa, Sabtu.

Keduanya, juga diduga mengetahui rencana penembakan anggota Polri di BCA, Palu tahun 2011 dan rencana pembunuhan dua polisi di Poso Oktober lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Nasional
    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Nasional
    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Nasional
    Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

    Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com