NTB, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) hingga saat ini masih menelusuri keterkaitan kematian terduga teroris di Poso, Sulawesi Tenggara dengan jaringan ponpes Umar bin Khatab (UBK) di Desa Senolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
"Hasil koordinasi dengan pihak mabes, Polda NTB diminta untuk mendatangi pihak keluarga untuk mendapat kepastian tentang identitas korban, apa benar dia dari Bima seperti dugaan selama ini," kata Kabid Humas Polda NTB AKBP Sukarman Husein, Senin (5/11).
Sukarman mengatakan, berdasarkan data Polda NTB, terduga terosis yang tewas dalam penggrebekan di Poso adalah DPO Polda NTB. "Dugaan sementara terduga teroris yang tewas di Poso itu adalah DPO kita, terkait kasus teror UBK Senolo, Bima," terang Sukarman.
Terduga teroris Jipo alias Ibenk menjadi DPO Polda NTB setelah peristiwa ledakan di Ponpes UBK Juli 2011 silam. Dalam kasus teror di Ponpes UBK, pihak kepolisian telah mengadili dan menghukum pimpinan Ponpes UBK, Abrory dan beberapa orang rekannya. Sementara Jipo alias Ibenk menghilang sejak peristiwa itu.
Keberadaannya baru terungkap setelah peristiwa penggrebekan oleh Densus 88 di Poso belum lama ini. "Kita akan menanyakan pihak keluarga akan kebenaran identitasnya, termasuk keberadaannya selama ini, kapan dia meninggalkan Bima dan kemana dia selama ini," kata Sukarman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.