Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busyro: Koruptor Terus Beregenerasi

Kompas.com - 01/11/2012, 15:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Korupsi terus berdinamisasi dan beregenerasi. Tren mutakhir adalah banyaknya koruptor berusia di bawah 40 tahun. Sebagian di antara mereka ibu rumah tangga. Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas saat berpidato dalam rangkaian Hari Oeang yang Ke-66 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (31/10/2012).

”Korupsi sepanjang yang kami ikuti terus di kantor, dari data-data yang masuk, semakin masif. Sinerginya luar biasa, dahsyat. Mengalami proses dinamisasi, kaderisasi, dan regenerasi. Nama-nama seperti Nazaruddin (mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin), kalau boleh dikatakan sebagai simbol, belum ada 40 tahun,” kata Busyro.

Busyro sangat prihatin dengan situasi yang dihadapi Indonesia, dengan munculnya generasi koruptor baru, yang berusia dibawah 40 tahun. ”Ini mengenaskan, menyedihkan,” kata Busyro.

Nama-nama seperti Angelina Sondakh dan Neneng Sri Wahyuni, menurut Busyro, umurnya di bawah 40 tahun. Sisi lain yang menyedihkan adalah rumah tahanan KPK sebagian dihuni tersangka korupsi yang juga ibu-ibu rumah tangga.

Keluarga, menurut Busyro, semestinya menjadi basis kontrol paling utama dalam memberantas korupsi. Namun, tren yang muncul belakangan justru sebaliknya.

”Rumah tangga yang bukan sakinah, tetapi rumah tangga yang guyub dalam perkorupsian. Suami korupsi, istri mendirikan perusahaan untuk tempat pencucian uang, juga anaknya. Kita bisa bayangkan kalau keluarga-keluarga sejenis ini memimpin lembaga-lembaga negara, dijamin lembaga-lembaga negara itu akan rusak,” kata Busyro.

Korupsi, menurut Busyro, menimbulkan persoalan ketidakadilan sosial-struktural-sistemik. Korupsi juga menimbulkan pemiskinan secara masif-struktural dengan segala dampaknya, di antaranya rendahnya mutu akademik.Di sisi lain, Busyro mengatakan, korupsi mendorong laju pertumbuhan simbol-simbol konsumerisme. Hal itu misalnya menjamurnya mal-mal mewah di Jakarta. Sementara pada saat yang sama, konflik horizontal semakin marak akibat ketidakadilan yang dialami rakyat.(LAS)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com