Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, PLN "Ngutang" Lagi Rp 10 Triliun

Kompas.com - 01/11/2012, 10:58 WIB
Didik Purwanto

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero baru saja mendapatkan pendanaan dari penerbitan obligasi global senilai 1 miliar dollar AS. Namun, PLN akan siap-siap mencari utang dari bank dengan nilai yang sama.

Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo menjelaskan kebutuhan biaya modal kerja perseroan (capital expenditure) sebesar Rp 40 triliun per tahun hingga empat tahun ke depan. Dana tersebut tidak mungkin dicukupi hanya dari kas perseroan.

"Kita akan cari utang lagi Rp 10 triliun. Tapi, itu bukan mencari utang baru karena itu hanya mencairkan dana dari komitmen perbankan di tahun lalu," kata Setio di Sentul, Bogor, Rabu (31/10/2012).

Menurut Setio, PLN telah mendapat komitmen pendanaan dari tiga bank terkemuka di Indonesia, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kendati demikian, Setio enggan memerinci nilai porsi utang yang akan diberikan oleh masing-masing perbankan tersebut.

Saat ini, fokusnya adalah menghitung kecukupan dana, baik dari denominasi valas maupun rupiah. "Untuk sementara dana valas dan rupiah kita masih cukup hingga semester I-2013, bahkan masih ada kemungkinan hingga kuartal III-2013. Setelah itu, kami akan hitung kebutuhan kita untuk valas dan rupiahnya," jelasnya.

Jika memang membutuhkan, perseroan baru akan mencairkan dana dari ketiga perbankan tersebut.

Sekadar catatan, Direktur Utama PLN Nur Pamudji pernah menjelaskan bahwa total kebutuhan investasi pada tahun ini sebesar Rp 48,4 triliun. Sebanyak Rp 8,86 triliun sudah dipenuhi dari utang yang sudah ada dan sebanyak Rp 19,98 triliun berasal dari dana internal. "Masih ada kebutuhan pinjaman sebesar Rp 19,56 triliun yang harus dipenuhi. Sudah didapat pinjaman valas Rp 9,5 triliun dari global bond. Masih ada Rp 10,06 triliun lagi kami usahakan diperoleh dari bank-bank di dalam negeri," ujar Nur.

Untuk global bond, Nur mengaku akan menggunakan dana tersebut untuk tujuan umum, yakni untuk investasi pembangkit, transmisi, jaringan distribusi, hingga trafo. Sementara dana utangan ini untuk operasional perseroan pada tahun mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com