Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2012, 21:33 WIB
|
EditorHindra

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan, ada satu oknum anggota DPR yang memeras anak usaha BUMN. Tak hanya satu, tetapi lebih dari satu BUMN.

"Pertemuan itu dilakukan satu oknum anggota DPR, tetapi mewakili teman-temannya. Sementara yang diperah itu merupakan perusahaan yang dapat penyertaan modal negara (PMN), ada beberapa," kata Dahlan saat konferensi pers di Warung Berkah Melawai, Jakarta, Rabu (31/10/2012).

Menurut Dahlan, pertemuan itu dilakukan oleh oknum anggota DPR dengan anak usaha BUMN di sebuah kafe di hotel ternama di kawasan Senayan, Jakarta. Teman-teman oknum satu anggota Dewan tersebut dinilai tidak berani mendatangi perusahaan BUMN itu.

Menurut Dahlan, sebagai orang timur, masih ada rasa sungkan untuk mendatangi perusahaan BUMN itu, apalagi secara khusus meminta jatah. "Tapi ternyata anak usaha BUMN yang diperas ini pintar. Dia tidak mau datang sendiri, tapi juga mengajak direksi lainnya," jelasnya.

Dengan demikian, pertemuan oknum anggota Dewan ini bukan dilakukan secara empat mata, melainkan delapan mata. Sayangnya, Dahlan enggan menjelaskan nama perusahaan BUMN tersebut, begitu juga inisial anggota Dewan tersebut.

"Pokoknya saya tidak mau sebut. Kalau DPR mengundang saya, saya akan beberkan di sana," tambahnya.

Sekadar catatan, pada tahun 2013, Kementerian BUMN dan Komisi VI DPR telah sepakat memberikan PMN kepada 7 perusahaan BUMN. Mereka adalah PT Merpati Nusantara Airline, PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT Askrindo, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Geo Dipa Energi, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

"Anda pasti tahulah, siapa saja yang mendapat PNM itu. Pokoknya BUMN itu lemah sekali, miskin sekali. Saya tidak mau menyebut," ungkapnya.

Baca juga:
Dahlan: Kalau DPR Mendesak, Saya Buka!
DPR Akan Desak Dahlan Sebutkan Anggota Pemeras
Marzuki Dukung Dahlan Sebut Peminta 'Upeti'

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com