JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Marzuki Alie mestinya lebih arif menyikapi tudingan Menteri BUMN Dahlan Iskan bahwa masih ada oknum anggota DPR yang meminta-minta "upeti" kepada pejabat di lingkungan BUMN.
"Apa yang disampaikan Pak Dahlan Iskan haruslah disikapi dengan dewasa dan dengan pikiran yang jernih. Jika kita larut dalam 'serangan' itu, para pejabat bangsa akan selalu resisten terhadap informasi dan upaya perbaikan terhadap perilaku buruk penyelenggara negara," tandas Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Laode Ida, kepada Kompas, Minggu (28/10/2012) malam di Jakarta.
Menurut Laode, Marzuki seperti melakukan "serangan balik" terhadap apa yang disampaikan Dahlan Iskan baru-baru ini. Marzuki menyikapi sikap Dahlan. Sebelumnya setelah DPR "menyerang" Dahlan, menyusul hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kerugian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Seharusnya, Pak Marzuki bisa membedakan antara fenomena faktual yang disampaikan oleh Dahlan Iskan, yang semestinya dijadikan bahan introspeksi, untuk perbaikan perilaku dan citra lembaga wakil rakyat yang dipimpinnya tersebut," tambah Laode.
Laode mengatakan, Marzuki sebagai Ketua DPR sebaiknya meminta Dahlan secara rinci menyebutkan siapa-siapa oknum DPR yang dimaksudnya itu agar bisa diklarifikasi kebenaran informasinya.
"Tepatnya, Pak Marzuki tak perlu tersinggung apalah marah-marah dan lalu menyerang balik Pak Dahlan. Harusnya Pak Marzuki justru berterima kasih dengan masukan Pak Dahlan sebagai input konstruktif untuk citra DPR ke depan," kata Laode.
Ia menambahkan, "Sikap resisten pada dasarnya merupakan karakter figur yang enggan untuk melakukan perbaikan, dan sekaligus membiarkan terus tereproduksinya budaya buruk penyelenggara negara berupa penyalahgunaan kewenangan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.