Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2012, 09:10 WIB

KOMPAS.com - Setelah menyusun kebutuhan bayi yang harus dipenuhi, mulai kebutuhan premier hingga sekunder, kini saatnya berbelanja. Buatlah daftar belanjaan yang akan dibeli sesuai prioritas. Berbelanja pun ada kiatnya, agar Anda mendapatkan apa yang diinginkan dengan harga lebih murah.

* Membandingkan harga produk
. Boleh jadi harga pakaian bayi yang berbahan sama, harganya berlainan di toko yang berbeda. Sekiranya ada waktu luang, sah saja membandingkan harga sehingga bisa menghemat banyak uang. Bisa juga membandingkan toko online perlengkapan bayi, tanpa rekomendasi dari teman atau forum para calon ibu. Barangkali Anda bisa memperoleh informasi di mana membeli produk berkualitas dengan harga bersaing.

* Cari harga diskon. Menghemat pengeluaran belanja kebutuhan bayi bisa dengan cara mencari garage sale atau diskon. Pada momen tertentu, pusat perbelanjaan memberi harga diskon. Atau factory outlet bisa memberi diskon bahkan hingga 2/3 dari harga normal. Jadi, kita bisa memanfaatkan momen ini untuk belanja kebutuhan si kecil. Misalnya membeli produk lebih banyak bahkan membeli baju yang ukurannya lebih besar. Meski begitu, perhatikan kualitas produk, apakah cacat atau tidak.

* Beli harga grosiran. Salah satu trik lainnya adalah membeli harga grosiran di pusat belanja grosir. Untuk popok dan baju, karena akan sering dipakai, bisa membeli dengan harga grosir yang sering mensyaratkan pembelian minimal satu lusin. Tapi di luar popok dan pakaian, perhatikan, buat apa beli banyak dengan harga murah jika manfaat barang tersebut tidak terlalu banyak atau jarang dipakai.

* Memanfaatkan kupon voucher.
Kumpulkan kupon voucher atau member discount untuk berbelanja. Potongannya bisa mencapai 20-50 persen. Lagi-lagi dahulukan belanja kebutuhan yang penting.

* Berburu lungsuran. Tak ada salahnya berburu produk second-hand atau lungsuran dari teman, saudara atau kerabat. Sambil berkunjung untuk belajar cara merawat bayi, siapa tahu ada barang lungsuran yang masih bagus dan layak pakai, seperti stroller, boks bayi, dan sebagainya. Kalaupun tidak diberikan atau hanya dipinjamkan juga  tak apa-apa daripada harus menganggarkan dana untuk membeli perlengkapan yang relatif mahal tersebut.

* Memanfaatkan "barang bekas". Bisa juga dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah untuk dipakai ulang. Handuk bekas pakai yang sudah jarang digunakan bisa dipotong-potong menjadi beberapa bagian untuk dijadikan washlap atau lap gumoh. Tas yang jarang dipakai tapi masih layak digunakan sebagai diaper bag untuk berpergian bersama si kecil.

(Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Dia Cara Atasi Anak yang Galak

Ini Dia Cara Atasi Anak yang Galak

Parentopedia
Pusat Pelayanan Autis Denpasar Jadi Pusat Percontohan

Pusat Pelayanan Autis Denpasar Jadi Pusat Percontohan

Parentopedia
Istri Cari Uang, Suami Pengangguran, Apa Solusinya?

Istri Cari Uang, Suami Pengangguran, Apa Solusinya?

Parentopedia
Bebas Layar Elektronik, Anak Tumbuh dengan Kemampuan Sosial Positif

Bebas Layar Elektronik, Anak Tumbuh dengan Kemampuan Sosial Positif

Parentopedia
Studi: Pertumbuhan Anak yang Bebas Bermain Lebih Baik

Studi: Pertumbuhan Anak yang Bebas Bermain Lebih Baik

Parentopedia
Ada Cara Baru untuk Belajar Sambil Liburan di Singapura

Ada Cara Baru untuk Belajar Sambil Liburan di Singapura

Parentopedia
Inikah Seniman Musik Bali Paling Muda?

Inikah Seniman Musik Bali Paling Muda?

Parentopedia
Kapan Anak Harus Mulai Belajar tentang Toleransi?

Kapan Anak Harus Mulai Belajar tentang Toleransi?

Parentopedia
Pintar Berimajinasi, Anak Usia 5 Tahun Ini Ciptakan Kota Lewat Lego

Pintar Berimajinasi, Anak Usia 5 Tahun Ini Ciptakan Kota Lewat Lego

Parentopedia
Tanpa Sosok Ayah, “Single Mom” Juga Bisa Besarkan Anak Laki-laki

Tanpa Sosok Ayah, “Single Mom” Juga Bisa Besarkan Anak Laki-laki

Parentopedia
Beri Anak Asih, Asah, dan Asuh untuk Tumbuh

Beri Anak Asih, Asah, dan Asuh untuk Tumbuh

Parentopedia
Inilah Kelebihan Anak yang Dibesarkan oleh “Single Mom”

Inilah Kelebihan Anak yang Dibesarkan oleh “Single Mom”

Parentopedia
Psikolog: “Single Mom” Tak Perlu Merasa Bersalah kepada Anak

Psikolog: “Single Mom” Tak Perlu Merasa Bersalah kepada Anak

Parentopedia
Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

Parentopedia
Bolehkah Ibu Cium Anak di Bibir?

Bolehkah Ibu Cium Anak di Bibir?

Parentopedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com