Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Bu Ani Wakil Ical, Terlalu Jauh

Kompas.com - 21/10/2012, 20:44 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golongan Karya (Golkar) mensyaratkan bakal calon wakil presiden untuk pendamping Aburizal 'Ical' Bakrie harus berasal dari suku Jawa. Beberapa nama yang digodok antara lain Pramono Edhie dan Dahlan Iskan.

"Sekarang ini, di Rapimnas kita (Golkar) sedang menyusun mekanisme penentuan Cawapres yang diusung partai Golkar. Sudah ada beberapa nama yang muncul (Pendamping Ical), Dahlan Iskan dan Pramono Edhie. Kalau Bu Ani, itu terlalu jauh," kata Wakil Sekjen Partai Golkar Nurul Arifin di Hotel Santika, Jakarta, Minggu (21/10/2012).

Syarat bakal calon wakil presiden untuk Ical harus berasal dari suku Jawa dimaksudkan untuk memenangkan Ketua Umum Partai Golkar itu di Pilpres 2014 mendatang. Sebab, suku Jawa memiliki populasi yang tersebar di Indonesia.

"Bagi kami masalah suku walaupun itu dianggap rasis tapi kami harus objektif jika (Suku) Jawa menjadi unsur penting (pendamping Ical). Itu bagi kami sudah realistis," jelas Nurul.

Nurul mengatakan, selain disyaratkan berasal dari suku Jawa, pendamping Ical harus memiliki kesamaan ideologi dengan pemilik Bakrie Group itu. Hal yang terpenting untuk dimiliki pendamping Ical adalah kesamaan persepsi dalam membangun bangsa. Selain itu, dia dituntut untuk dapat saling melengkapi dengan sosok Ical.

Sebelumnya, Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso juga mengatakan bahwa pendamping Ical mungkin berasal dari suku Jawa. Hal itu mengingat orang Jawa dianggap dapat menjadi penyeimbang sosok Ical yang berasal dari luar Jawa, Lampung.

"Sederet tokoh yang mumpuni (dari suku Jawa) nantinya akan kita gadang-gadang (mendampingi Ical)," jelas Priyo di DPP Golkar, Sabtu kemarin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Nasional
    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

    Nasional
    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Nasional
    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

    Nasional
    Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

    Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

    Nasional
    Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

    Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

    Nasional
    Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

    Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

    GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

    Nasional
    Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

    Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com