Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical Janji Fasilitasi Perajin Garmen dengan Jokowi

Kompas.com - 21/10/2012, 19:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mendengarkan keluhan pengrajin garmen terkait kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pria yang akrab disapa Ical itu pun berjanji memfasilitasi keluhan tersebut dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Keluhan para pengrajin garmen tersebut didengarkan Ical saat meninjau sentra industri garmen dan tas di komplek Perkampungan Industri Kecil (PIK) di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (21/10/2012) sore.

Sejumlah perajin mengeluhkan perihal status kepemilikan tempat yang digunakan untuk produksi atau toko. Menurut Muhammad, pengurus Koperasi PIK, kebijakan Pemprov berubah-ubah saban berganti gubernur.

"Dulu, (tempat) ini statusnya sewa milik, lalu berubah jadi sewa kontrak, dan kemudian berubah lagi menjadi sewa milik," keluh Muhammad, seperti yang tertuang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Hal itu, katanya, membuat para perajin/pengusaha di PIK merasa tidak ada kepastian.

Masalah lainnya adalah ketersediaan bahan baku. Menurut Muhammad, bahan baku masih bergantung dari impor, terutama dari China.

"Ada bahan baku lokal, tapi harganya lebih mahal," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Ical berjanji akan memfasilitasinya dengan pihak-pihak terkait. Perihal status kepemilikan tempat, itu adalah wewenang Dinas Koperasi dan UKM DKI Jakarta.

"Di atasnya Dinas, ada Gubernur. Sekarang Gubernur Jakarta adalah Jokowi. Nanti kita, Partai Golkar, difasilitasi Pak Tandanan Daulay (Ketua DPD Partai Golkar Jakarta Timur), akan membicarakannya dengan Jokowi," kata Ical menjawab keluhan Muhammad.

Ical yakin akan ada solusi yang baik. Dia juga berharap kebijakan Pemprov DKI tidak berubah-ubah lagi.

Mengenai masalah bahan baku, Ical berjanji akan mempelajari terlebih dahulu kebijakan nasionalnya. Sebab, hal itu merupakan wewenang Menteri Perdagangan. Ia menyarankan para perajin agar merumuskan secara detil dan tertulis permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan hal itu.

"Kalau tertulis dan detil kan nanti saya enak ngomongnya sama Pak Gita (Wiryawan, Menteri Perdagangan)," ujar Ical, yang pada kesempatan itu didampingi istrinya, Tatty Murniati.

Masalah lain ialah akses permodalan. Namun, pada kesempatan itu sudah difasilitasi pertemuan antara pihak Bank BRI dengan para perajin/pengusahan di PIK. Mereka diharapkan dapat mengakses permodalan dari pemerintah lewat fasilitas Kredit Usaha Rakyat, yang salah satunya disalurkan melalui Bank BRI.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

    Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

    Nasional
    Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

    Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

    Nasional
    KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

    KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

    Nasional
    Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

    Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

    Nasional
    Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

    Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

    Nasional
    Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

    Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

    Nasional
    Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

    Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

    Nasional
    Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

    Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

    Nasional
    Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

    Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

    Nasional
    Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

    Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

    Nasional
    TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

    TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

    Nasional
    Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

    Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

    Nasional
    Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

    Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

    Nasional
    Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

    Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

    Nasional
    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com