Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbitkan Obligasi Global, PLN Danai Proyek Nasional

Kompas.com - 21/10/2012, 14:23 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero memperoleh pendanaan dari penerbitan obligasi global senilai 1 miliar dollar AS. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek PLN secara nasional. Direktur Utama PLN Nur Pamudji menjelaskan, obligasi tersebut merupakan obligasi dengan jangka 30 tahun tanpa jaminan (unsecured).

"Dananya akan digunakan untuk proyek pembangkit, jaringan transmisi, gardu induk dan jaringan distribusi PLN di tahun ini," kata Nur kepada Kompas.com, Minggu (21/10/2012).

Berdasarkan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) milik PLN sejak 2011 hingga 2020, PLN sebenarnya memerlukan dana investasi untuk PLN se-Indonesia sebesar 60,5 miliar dollar AS. Rinciannya untuk membangun pembangkit 32,07 miliar dollar AS, penyaluran 14,9 miliar dollar AS,  dan distribusi 13,4 miliar dollar AS. Sementara, untuk tahun 2012 saja, kebutuhan investasi PLN se-Indonesia mencapai 7,49 miliar dollar AS. Rinciannya, untuk pembangkit 3,69 miliar dollar AS, penyaluran 2,53 miliar dollar AS, dan distribusi 1,26 miliar dollar AS.

"Dana sebesar itu hanya untuk mencakup proyek-proyek PLN saja dan belum mencakup dana investasi untuk proyek listrik swasta atau independent power producer (IPP)," tambahnya.

Menurut Nur, selama ini sumber-sumber pembiayaan proyek-proyek PLN banyak diperoleh dari penerusan pinjaman dari luar negeri (two step loan). Namun, setelah tahun 2006, peranan pinjaman semacam ini mulai berkurang dan sebaliknya, pendanaan dengan obligasi terus meningkat, baik obligasi lokal maupun global.

Proyek percepatan pembangkit 10.000 MW dibiayai dari pinjaman luar dan dalam negeri yang diusahakan sendiri oleh PLN dengan garansi pemerintah. PLN juga berupaya memeroleh pinjaman dari lembaga keuangan multilateral (IBRD, ADB) dan bilateral (JICA, AFD) untuk mendanai proyek-proyek kelistrikan besar seperti Upper Cisokan pumped storage dantransmisi HVDC Sumatera - Jawa dengan skema two step loan. Penawaran obligasi global milik PLN ini dilakukan dengan strategi eksekusi intraday dalam serangkaian pertemuan fixed income investor global di Asia, Eropa dan Amerika. PLN merupakan perusahaan listrik milik negara yang sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. PLN adalah penyedia utama tenaga listrik untuk semua masyarakat Indonesia.

"Transaksi ini menandai kembalinya PLN ke pasar modal internasional menyusul penerbitan obligasi sebesar 1 miliar US dollar dengan kupon 5,500 persen yang diterbitkan pada bulan November 2011," tambahnya.

Transaksi ini juga menjadi transaksi obligasi pertama PLN dengan tenor 30 tahun yang diterbitkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Obligasi yang baru ini bernilai kupon 5,25% dengan tenor 30 tahun, jatuh tempo pada Oktober 2042, diterbitkan dengan harga 98,514 persen atau yield 5,35 persen per tahun. Penawaran transaksi obligasi PLN kali ini diterima dengan baik oleh para investor global.

Pesanan dengan total nilai sekitar 11,5 miliar US dollar datang dari lebih 380 investor. Harga akhir mengalami pengetatan 27,5 basispoint dari harga awal sebesar 5,625 persen yang dirilis pada hari sebelumnya. Transaksi obligasi ini mencatatkan rekor kupon terendah baru bagi PLN untuk sebuah penawaran obligasi di pasar modal internasional. Penawaran obligasi yang baru ini dialokasikan 45 persen kepada investor di Asia, 31 persen kepada investor Amerika, dan 24 persen kepada investor Eropa.

Berdasarkan jenis investor, 73 persen dialokasikan untuk asset/fund manager, 7 persen kepada perusahaan asuransi, 8 persen untuk bank, 9 persen untuk bank-bank swasta dan 3 persen untuk pengelolakekayaan negara dan lainnya institusi publik. Penawaran ini mendapat rating Baa3 oleh Moody, BB oleh Standard & Poor's dan BBB- dari Fitch. Barclays dan Citigroup bertindak sebagai Joint Bookrunners dan Joint Lead Manager. Sementara PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT MandiriSekuritas bertindak sebagai Co Manager.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com