Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cawapres, Golkar Lirik Keluarga Sarwo Edhie

Kompas.com - 20/10/2012, 16:10 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golongan Karya (Golkar) berminat meminang Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dan KASAD Jenderal Pramono Edhi Wibowo sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi capres Aburizal Bakrie pada Pemilu 2014. Keduanya adalah putra-putri mantan Komandan RPKAD almarhum Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.

"(Cawapres Golkar) bisa dari nama-nama yang selama ini beredar. Bisa KASAD (Pramono Edi Wibowo). Kemudian boleh jadi mungkin Ibu Ani Yudhoyono," kata Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso di kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (20/10/2012).

Meskipun begitu, Priyo mengatakan, Golkar belum memutuskan nama calon yang definitif. Selain keluarga Sarwo Edhi, Golkar juga sebenarnya mempertimbangkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Lantas, kapan Golkar akan memutuskan calon wakil presiden Golkar yang definitif?

Priyo, yang juga Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik, mengatakan, dirinya tidak dapat memastikan hal tersebut. Menurutnya, hal tersebut belum pantas dibahas saat ini.

Pada Rapimnas yang digelar 28-30 Oktober 2012 nanti, sambungnya, Golkar juga belum memutuskan calon wakil RI 2 dari salah satu parpol tertua di Indonesia tersebut.

Kendati demikian, Priyo mengatakan, pendamping Ical mungkin berasal dari suku Jawa. Hal itu mengingat orang Jawa dianggap dapat menjadi penyeimbang sosok Ical yang berasal dari luar jawa, Lampung.

"Sederet tokoh yang mumpuni (dari suku Jawa) nantinya akan kita gadang-gadang (mendampingi Ical)," jelasnya.

Ical sendiri menyebutkan bahwa ada tiga kriteria ideal cawapres yang layak mendampinginya dalam pilpres 2014 mendatang. "Tiga kriteria itu adalah harus populer, mampu dan bisa bekerjasama dalam menjalankan pemerintahan,"kata Ical.

Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono sebenarnya pernah digadang-gadang maju pada ajang perebutan kursi presiden dan wakil presiden 2014. Terkait hal ini, pihak Istana Kepresidenan mengatakan, Ibu Ani telah mengetahui dan mendengar adanya buah pikiran dari tokoh maupun kelompok masyarakat yang beraspirasi mencalonkan dirinya sebagai presiden pada pemilu 2014. Setiap warga negara berhak untuk menyampaikan apa yang menjadi aspirasi, pandangan, dan penilaian mereka.

"Ya tentu dari pihak keluarga menerima, dalam arti mendengarkan aspirasi itu. Tapi bahwa kemudian (apakah) itu dipikirkan, saat ini kami belum ada informasi soal itu," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha pada pertengahan tahun 2012.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, Ibu Negara tidak akan maju pada Pemilu Presiden 2014.

"Jika masih ada yang terus bertanya apakah Ibu Ani SBY akan maju atau apakah Partai Demokrat akan mengusung Ibu Ani, maka jawabannya adalah 100 persen tak ada niat dan rencana. Baik Ibu Ani atau saya sendiri telah berulang kali menyampaikan kepada rakyat," kata Presiden pada akhir tahun 2011.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com