JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman menyesalkan pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad yang mengatakan akan ada hal mengejutkan terkait kasus Hambalang.
Meskipun Abraham tidak menyebut nama partainya, Hayono menilai pernyataan tersebut sudah mengarahkan persepsi publik akan keterlibatan petinggi Partai Demokrat yang memang disebut-sebut dalam kasus Hambalang.
"Statement KPK itu kan didengar oleh publik dan kalau KPK mengatakan akan ada kejutan pasti arahnya kalau enggak ke Anas Urbaningrum ya ke Andi Mallarangeng. Jadi ini yang menurut hemat saya sebaiknya KPK jangan bicara lebih baik ambil tindakan baru bicara setelah itu," kata Hayono di Jakata, Minggu (14/10/2012).
Dia menanggapi wartawan yang bertanya soal pengaruh isu Hambalang terhadap citra Partai Demokrat. Menurut Hayono, pernyataan ketua KPK Abraham Samad soal Hambalang tersebut cenderung mengakibatkan citra Partai Demokrat merosot. "Kami menghormati KPK kami tidak akan intervensi, tapi tolonglah KPK melihat situasi partai," ujar Hayono.
Jika kondisi partai yang tersandera isu korupsi ini dibiarkan berkepanjangan, lanjutnya, bukan tidak mungkin kredibilitas partai akan menurun dari hari ke hari. Oleh karena itu, Hayono berharap KPK segera memperjelas status hukum kader-kader Partai Demokrat yang disebut-sebut dalam kasus Hambalang.
"Sebagai contoh termasuk pimpinan kita. Di partai belum menjadi tersangka tapi sudah kena stigma persepsi bahwa dia bersalah. Padahal secara hukum kan belum bersalah," ucapnya.
Hal inilah, lanjut dia, yang kemudian menjadi masalah berat bagi partai. "Sulit bagi kita untuk mengambil langkah organisasi tanpa didahului oleh langkah hukum dalam hal ini status sebagai tersangka," kata Hayono.
Seperti diketahui, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum namanya disebut-sebut dalam kasus Hambalang. Bukan hanya Anas, Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng yang juga anggota dewan pembina Partai Demokrat itu disebut ikut bertanggung jawab atas proyek Hambalang.
Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas sebelumnya mengungkapkan KPK sudah menemukan petunjuk keterlibatan Anas. Pernyataan ini disusul ungkapan Abraham Samad yang mengisyaratkan bakal ada tersangka baru Hambalang.
Berita-berita terkait bisa diikuti di topik: SKANDAL PROYEK HAMBALANG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.