Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahd Tuding Haris Inisiator Suap

Kompas.com - 12/10/2012, 16:32 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan penyuapan terkait Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID), Fahd El Fouz atau Fahd A Rafiq, menuding Haris Surahman sebagai inisiator pemberian suap ke anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Wa Ode Nurhayati. Hal itu disampaikan Fahd seusai mendengarkan pembacaan surat dakwaannya oleh tim jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (12/10/2012).

"Saya bilang 95 persen dakwaan benar dan mengakui, yang lima persen mungkin hanya soal Haris. Haris itu inisiatif yang menawarkan saya, bukan saya yang meminta," katanya.

Menurut Fahd, Haris yang memperkenalkan dirinya kepada Wa Ode. Fahd juga mengaku memberikan Haris fee Rp 500 juta dari dana Rp 6 miliar yang ditransfernya ke rekening Haris untuk Wa Ode.

"Saya memberikan Wa Ode itu Rp 6 milliar dan untuk Haris Rp 500 juta itu sebagai fee dan itu sudah ada kesepakatan semua," ujarnya.

Fahd didakwa menyuap Wa Ode baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama Haris Surahman. Pemberian suap senilai Rp 5,5 miliar tersebut dianggap sebagai realisasi commitment fee atau imbalan atas jasa Wa Ode mengupayakan agar tiga kabupaten di Aceh, yakni Pidie Jaya, Aceh Besar, dan Bener Meriah sebagai daerah penerima DPID.

Atas dakwaan jaksa tersebut, Fahd tidak mengajukan nota keberatan atau eksepsi. Menurut Fahd, selama proses penyidikan hingga pengadilan, dirinya sudah kooperatif dengan KPK. Anak pedangdut A Rafiq itu pun meminta KPK membuka kasus ini selebar-lebarnya.

"Dibuka sebesar besarnya dan seterang-terangnya dan Haris itu adalah staf ahli di DPR. Saya swasta murni dan Haris itu PNS murni yang digaji oleh Pemerintah. Andaikan ini, kita lihat kesaksian Haris-lah nanti di persidangan," ujarnya.

Sejauh ini, Haris masih berstatus sebagai saksi. KPK baru menetapkan Fahd dan Wa Ode sebagai tersangka. Wa Ode sebentar lagi akan menghadapi vonis di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

    Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

    Nasional
    PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

    PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

    Nasional
    Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

    Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

    Nasional
    BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

    BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

    Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

    Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

    Nasional
    Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

    Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

    Nasional
    Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

    Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

    Nasional
    KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

    Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

    Nasional
    Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

    Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

    Nasional
    Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

    Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

    Nasional
    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Nasional
    Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

    Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

    Nasional
    Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

    Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com