Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angie: Wisma Atlet Saja Tidak Tahu, Bagaimana Bilang Soal Anas?

Kompas.com - 11/10/2012, 17:18 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan penerimaan suap kepengurusan anggaran di Kementerian Pendidikan Nasional serta Kementerian Pemuda dan Olahraga, Angelina Sondakh, membantah pernah menemui Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum untuk meminta perlindungan sebelum dia ditetapkan sebagai tersangka.

Hal ini disampaikan Angelina menanggapi keterangan saksi Mindo Rosalina Manulang dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (11/10/2012). Menurut Angelina, justru Rosa yang menyuruhnya untuk menggelar jumpa pers dan menyebut nama Anas. Sambil berurai air mata, Angelina mengakui di hadapan hakim kalau dia saat itu mendatangi Rosa di Rumah Tahanan Pondok Bambu untuk mempertanyakan mengapa namanya disebut dalam persidangan kasus suap wisma atlet.

"Saya mengatakan, Bu Rosa, saya saja tidak tahu soal wisma atlet, bagaimana saya mau bilang soal Anas?" kata Angelina.

Nama Angelina memang pertama kali disebut Rosa dalam persidangan kasus suap wisma atlet SEA Games yang menjerat bos Grup Permai, Muhammad Nazaruddin. Melalui pengembangan kasus wisma atlet ini, KPK akhirnya menetapkan Angelina sebagai tersangka. Kini, Angelina didakwa menerima pemberian atau janji berupa uang senilai total Rp 12 miliar dan 2.350.000 dollar AS (Rp 21 miliar) dari Grup Permai terkait penggiringan proyek di Kemendiknas.

Menanggapi bantahan Angelina tersebut, Rosa bersikukuh mengatakan bahwa dalam pertemuan di Rutan Pondok Bambu itu, Angelina mengaku habis mendatangi rumah Anas. "Memang Ibu Angie marah-marah, mungkin Ibu lupa, Ibu bilang ,'Saya mau ke rumah Pak Anas. Saya nih marah betul, saya habis dari rumah Pak Anas, kenapa dibawa-bawa untuk hal yang tidak saya mengerti?' kata Rosa menirukan perkataan Angelina saat itu.

Kemudian, lanjut Rosa, saat pertemuan di Rutan Pondok Bambu itu dia mengatakan kepada Angelina, memang Angie tidak mengerti apa-apa soal proyek wisma atlet SEA Games. Karena, menurut Rosa, Grup Permai memang tidak berhubungan dengan Angelina terkait proyek itu.

Karena itulah, dalam pertemuan di Rutan tersebut, Rosa mempersilakan Angelina untuk mengadu ke Anas. "Memang sempat emosi saat itu karena Ibu Angie mengira saya bawa-bawa namanya," kata Rosa. Mantan anak buah Muhammad Nazaruddin ini juga mengakui pernah menyarankan Angelina untuk menggelar jumpa pers dan menyebut nama Anas.

Berita terkait kasus ini dapat diikuti dalam topik "Dugaan Suap Angelina Sondakh"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KY Gelar Wawancara Terbuka Calon Hakim Agung, Publik Bisa Bertanya

    KY Gelar Wawancara Terbuka Calon Hakim Agung, Publik Bisa Bertanya

    Nasional
    Megawati Tantang Penyidik Menghadap, KPK Jangan Gentar

    Megawati Tantang Penyidik Menghadap, KPK Jangan Gentar

    Nasional
    Jamaah Islamiyah Bubar, Berikut Jejak Teror Bom Terbesar yang Didalangi di Indonesia

    Jamaah Islamiyah Bubar, Berikut Jejak Teror Bom Terbesar yang Didalangi di Indonesia

    Nasional
    Masuk Pekan Terakhir, 84 Orang Sudah Mendaftar Jadi Capim dan Dewas KPK

    Masuk Pekan Terakhir, 84 Orang Sudah Mendaftar Jadi Capim dan Dewas KPK

    Nasional
    Pakar Nilai Kemungkinan Afif Maulana Melompat ke Sungai Kecil, Ini Penjelasannya

    Pakar Nilai Kemungkinan Afif Maulana Melompat ke Sungai Kecil, Ini Penjelasannya

    Nasional
    Soliditas KIM Saat Pilkada Dinilai Tergantung Kepentingan Lokal dan Ego Nasional

    Soliditas KIM Saat Pilkada Dinilai Tergantung Kepentingan Lokal dan Ego Nasional

    Nasional
    Tak Hanya di Banten, Pisah Jalan KIM Bisa Terjadi di Jakarta dan Jabar

    Tak Hanya di Banten, Pisah Jalan KIM Bisa Terjadi di Jakarta dan Jabar

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Megawati-Penyidik KPK Dinilai Bisa Redakan Isu Kasus Harun Masiku | Mahfud Sebut yang Kalah Pemilu Jangan Marah Melulu

    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Megawati-Penyidik KPK Dinilai Bisa Redakan Isu Kasus Harun Masiku | Mahfud Sebut yang Kalah Pemilu Jangan Marah Melulu

    Nasional
    Pembangunan Bendungan Way Apu Tetap Terkendali, meski Alami Overtopping Akibat Cuaca Ekstrem

    Pembangunan Bendungan Way Apu Tetap Terkendali, meski Alami Overtopping Akibat Cuaca Ekstrem

    Nasional
    Besok, Pengadilan Tipikor Lanjutkan Sidang Perkara Gazalba Saleh

    Besok, Pengadilan Tipikor Lanjutkan Sidang Perkara Gazalba Saleh

    Nasional
    Tembus Hutan 8 Hari, TNI Ambil Alih Bandara Agandugume yang Dikuasai OPM

    Tembus Hutan 8 Hari, TNI Ambil Alih Bandara Agandugume yang Dikuasai OPM

    Nasional
    Prajurit Satgultor 81 Praka Jingko Lewi Kase jadi Siswa Terbaik Latihan Militer Lintas Negara di Australia

    Prajurit Satgultor 81 Praka Jingko Lewi Kase jadi Siswa Terbaik Latihan Militer Lintas Negara di Australia

    Nasional
    Survei Indikator Politik: Ahmad Luthfi Teratas dalam 'Top of Mind’ Pilkada Jateng

    Survei Indikator Politik: Ahmad Luthfi Teratas dalam 'Top of Mind’ Pilkada Jateng

    Nasional
    Survei Indikator Politik: Kaesang Raih Elektabilitas Tertinggi di Jateng, Disusul Ahmad Luthfi

    Survei Indikator Politik: Kaesang Raih Elektabilitas Tertinggi di Jateng, Disusul Ahmad Luthfi

    Nasional
    Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Katedral Masih Ditutup, Ini Alasannya

    Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Katedral Masih Ditutup, Ini Alasannya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com