JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menguji kebenaran keterangan mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, yang menyebut nama sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam persidangan Angelina Sondakh. Menurut Yulianis, sejumlah anggota DPR itu biasa kongkalikong dengan Grup Permai dalam menggiring anggaran proyek.
"Informasi demikian tentu kita himpun, kita bangun, kita kembalikan ke pokok kasus, kita rangkaikan validitasnya. Pokoknya keterangan-keterangan yang benar akan jadi bahan masukan, baik untuk keperluan penindakan maupun pencegahan," kata Wakil Ketua KPK Zulkarnain saat menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (10/10/2012).
Ditambahkannya, KPK memerlukan waktu untuk mengusut semua informasi yang terungkap dalam persidangan tersebut. KPK, kata Zulkarnain, akan menyesuaikan dengan kemampuan dan tenaga penyidik di Direktorat Penindakan.
Saat bersaksi dalam persidangan Angelina Sondakh beberapa waktu lalu, Yulianis menyebut sejumlah nama anggota DPR yang terlibat upaya penganggaran proyek bersama Grup Permai. Awalnya, salah satu anggota majelis hakim Tipikor menanyakan kepada Yulianis siapa anggota DPR yang namanya pernah dia dengar dalam rapat-rapat internal Grup Permai selain Angelina dan I Wayan Koster.
Yulianis pun menjawab, "Untuk di kejaksaan itu Pak, di Komisi III DPR, Azis Syamsuddin," katanya.
Selain Azis Syamsuddin, Yulianis menyebut nama Zulkarnaen untuk proyek Kementerian Agama. Adapun Zulkarnaen yang dimaksud Yulianis adalah anggota Komisi VIII, Zulkarnaen Djabar. Politikus Partai Golkar itu sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap proyek Al Quran dan laboratorium Kementerian Agama.
Selain Zulkarnaen, Yulianis juga menyebut anggota Komisi VIII lainnya, yakni Abdul Kadir Karding dan Said Abdullah. Dia juga menyebut nama Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Olly Dondokambey. Selain terkait proyek keagamaan dan hukum, menurut Yulianis, ada juga proyek di Kementerian Kesehatan yang melibatkan anggota Dewan.
Namun, dia mengaku lupa anggota Dewan yang menggiring proyek Kemenkes tersebut. "Itu Pak, orang PKS (Partai Keadilan Sejahtera)," kata Yulianis. Saat dikonfirmasi soal keterangan Yulianis ini, Olly membantah dikatakan terlibat upaya penggiringan proyek. Sementara Azis enggan berkomentar.
Perkembangan terkait kasus ini dapat diikuti dalam topik "Dugaan Suap Angelina Sondakh"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.