Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Lambusango, Jaga Kehidupan...

Kompas.com - 06/10/2012, 02:45 WIB

Dengan menjaga hutan, warga menuai manfaat lain. Salah satunya sumber mata air yang terletak di dalam hutan dan menjadi andalan bagi desa berpenduduk sekitar 300 jiwa itu tidak pernah kering pada musim kemarau panjang sekalipun. Padahal, banyak desa di Buton yang kesulitan air akibat karakter tanah berbatu kapur di pulau itu.

Selain itu, warga juga mendapat ”bonus” rezeki karena desa setiap tahun selalu kedatangan peneliti, siswa sekolah, dan mahasiswa asing dari sejumlah negara yang mempelajari atau sekadar berwisata di Lambusango.

”Musim kunjungan biasa berlangsung antara Juli-Agustus dengan jumlah hingga 300 orang yang datang secara bergelombang,” ujar La Aete.

Kunjungan itu dimulai sejak tahun 2001, dikoordinatori lembaga ekspedisi ilmiah asal Inggris, Operation Wallacea (Opwall). Hampir semua rumah di Labundo-bundo dipakai untuk tempat tinggal ”bule” itu. ”Ada juga yang menyediakan logistik, mencuci pakaian, menjual souvenir, hingga jasa pemandu hutan,” kata La Aete.

Untuk pemandu hutan, setiap pemandu di Laundo-bundo mengkhususkan diri pada satu jenis hewan tertentu. Ada yang ”spesialis” anoa, burung, kelelawar, monyet, kuskus, kupu-kupu, dan sebagainya. Hal itu dikarenakan setiap pemandu telah memahami lokasi, perilaku, dan siasat yang dibutuhkan agar bisa sukses mengamati satwa tersebut.

Sebagai contoh Naudi (29), salah seorang warga yang jadi pemandu ”spesialis” tarsius. Ia mendapat upah Rp 50.000 setiap mengantar rombongan peneliti atau mahasiswa asing yang hendak mengamati hewan mungil itu di habitatnya.

Naudi hafal betul sudut-sudut hutan di mana tarsius bisa ditemukan. ”Sebagian besar tarsius hidup di rongga-rongga pohon beringin. Ada juga yang tinggal di pohon tumbang atau tumpukan ranting,” katanya.

Pekerjaan itu menjadi tambahan penghasilan bagi lelaki yang sehari-harinya berkebun coklat, jambu mete, dan kelapa. Dalam satu musim kunjungan, berkisar 8-10 minggu setiap tahun, ia bisa mendapat penghasilan lebih dari Rp 2 juta.

Berdayakan masyarakat

Direktur Operation Wallacea Trust (OWT), lembaga swadaya masyarakat pelestarian lingkungan yang berpusat di Bau-Bau, Edi Purwanto mengatakan, Lambusango memiliki arti penting. Tak hanya menjadi rumah yang melindungi satwa endemis Sulawesi, tetapi juga merupakan sumber air bersih bagi sebagian Buton dan Kota Bau-Bau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com