JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, menerima laporan korps kenaikan pangkat 16 Perwira Tinggi TNI. Sebanyak 16 Pati itu terdiri dari TNI Angkatan Darat 10 orang, TNI Angkatan Laut 3 orang, dan TNI Angkatan Udara 3 orang.
Berdasarkan rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (2/10/2012), kenaikan pangkat tersebut berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor: Sprin/2080/X/2012 tanggal 2 Oktober 2012 tentang kenaikan Pangkat ke/dalam golongan Pati TNI.
Dari TNI Angkatan Darat yaitu : Letjen TNI Waris (Sekjen Wantannas), Mayjen TNI Edy Susanto (Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Politik Lemhannas), Mayjen TNI Setyo Sularso (Pangdivif-2 Kostrad), Mayjen TNI Doni Munardo (Danpaspampres), Brigjen TNI Kamiso Miran (Pa Sahli Tk.II Ekku Sahli Bidang Ekkudag Panglima TNI), Brigjen TNI Hadi Prasojo (Danpussenarhanud Kodiklat TNI AD), Brigjen TNI Djoko Subandrio (Irben Itjenad), Brigjen TNI Asrobudi, S.Ip (Kasdivif-1 Kostrad), Brigjen TNI Tatang Sulaiman (Wadan Pussenif Kodiklat TNI AD), dan Brigjen TNI Moch. Afifuddin, S.E.,M.M (Danpuspenerbad).
Dari TNI Angkatan Laut yaitu : Mayjen TNI (Mar) Achmad Faridz Washington (Dankormar), Brigjen TNI (Mar) Budianto Sutarto (Inspektur Basarnas), dan Brigjen TNI (Mar) R.Gatot Suprapto (Danpasmar I Kormar).
Sementara dari TNI Angkatan Udara yaitu : Marsma TNI Darlis Pangaribuan, M.Sc (Kapuslitbangiptekhan Balitbang Kemhan), Marsma TNI Ir. M.Sigalingging (Kadisinfolahtaau) dan Marsma TNI Supomo, S.I.P (Pembantu Deputi Lingstranas Setjen Wantannas).
Dalam amanatnya, Panglima TNI mengatakan, makna kenaikan pangkat bagi Prajurit TNI, pada hakekatnya merupakan wujud penghargaan Negara dan TNI atas prestasi yang telah dicapai.
Tuntutan tersebut sebagai konsekuensi logis untuk terus meningkatkan tanggung jawab seiring tingkatan pangkat yang disandangnya.
"Para perwira sekalian dituntut senantiasa meningkatkan profesionalitas dan wawasan, guna melahirkan pemikiran-pemikiran strategis dihadapkan kepada perkembangan lingkungan global dan regional, yang memiliki kecenderungan berpengaruh pada kondisi nasional, khususnya yang menjadi bidang tugas TNI," ujarnya.
Panglima TNI berharap, para perwira tinggi itu mengikuti perkembangan dan melakukan analisa demi merumuskan upaya pemutakhiran doktrin di tubuh TNI. Hal itu digunakan agar TNI siap menjawab tantangan berupa ancaman keamanan.
"Pemutakhiran dan perumusan Doktrin TNI diarahkan pada how to find, how to defend, dan how to fight, dalam arti bagaimana intelijen menyelam dan bagaimana satuan tempur beraksi," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.