Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Pernyataan Politisi Enak Didengar

Kompas.com - 29/09/2012, 15:30 WIB
Sandro Gatra

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com — Sikap para politisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengaku mendukung penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi dinilai hanya retrorika belaka. Pandangan yang disampaikan selama ini terkadang berbeda dengan kenyataan.

"Apa yang disampaikan enak didengar," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP saat diskusi di Jakarta, Sabtu ( 29/9/2012 ).

Hal itu dikatakan Johan saat menyikapi pernyataan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar, Nudirman Munir, dan politisi Komisi III DPR lainnya terkait rencana revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Revisi itu disebut untuk penguatan KPK.

Nurdirman menyebut pihaknya ingin memperbaiki UU KPK, bukan untuk melemahkan KPK. Dia memberi contoh perbaikan masa jabatan unsur pimpinan KPK yang sempat menjadi polemik. Selain itu, polemik penyidik independen pasca-ditariknya puluhan penyidik oleh Polri.

Bahkan, jika kewenangan yang sudah ada dirasa kurang, Nudirman mempersilakan KPK meminta kewenangan tambahan kepada Komisi III DPR. "Akan kita kasih, mau apa?" kata politisi dari daerah pemilihan Sumatera Barat II ini.

Johan mempertanyakan komitmen itu lantaran tidak muncul dalam draf revisi UU KPK usulan Komisi III DPR. Draf itu tengah dibahas di Badan Legislasi DPR. Yang muncul, kata Johan, yakni penghilangan kewenangan penuntutan dan memperketat mekanisme penyadapan di KPK.

Johan mengatakan, jika revisi untuk memberi ruang agar KPK bisa merekrut penyidik di luar kepolisian dan kejaksaan maka tidak perlu ada revisi UU KPK. Unsur pimpinan KPK, kata dia, menilai KPK bisa merektur penyidik sendiri berdasarkan UU KPK. Proses seleksi pun tengah dilakukan. "Sebelum Pak Nudirman tanya apa kebutuhan kita dalam revisi UU KPK, tolong gedung KPK dulu deh (disetujui)," kata Johan.

Johan menjelaskan, pihaknya sudah mencari gedung milik negara yang bisa dipakai. Nyatanya, kata dia, Menteri Keuangan Agus Martowardojo sudah menyebut tidak ada lagi gedung pemerintah yang bisa dipakai KPK.

"Kita sewa satu lantai di Gedung BUMN. Itu pun tahun lalu kita sudah disurati suruh pergi. Kita butuh rumah tahanan, ketika TNI berbaik hati meminjamkan, diserang lagi oleh anggota DPR. Padahal itu untuk memenuhi imbauan Pak Nudirman pakailah aset negara yang tidak dipakai," pungkas Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com