KEDIRI, KOMPAS.com - Ribuan jamaah memadati malam peringatan 1.000 hari wafatnya KH. Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur di kompleks Pesantren Tebu Ireng, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur, Kamis (27/9/2012) malam.
Pantauan di lapangan, kepadatan pengunjung mulai terasa sekitar 500 meter dari gerbang masuk area pesantren sejak selepas maghrib. Akibatnya, jalan raya jalur Surabaya- Kediri yang terletak didepan pesantren tersebut ditutup total dan dialihkan pada jalur alternatif untuk memberi kesempatan para jamaah yang datang dari penjuru kota itu.
Akses masuk menuju makam pun tidak dapat ditembus karena sudah dipenuhi lautan manusia. Hingga akhirnya banyak dari jamaah yang berada di luar area pesantren menggelar alas duduk ala kadarnya untuk dapat mengikuti tahlil bersama itu.
Malam puncak peringatan tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh seperti Tolchah Hasan (mantan menteri agama era pemerintahan Gus Dur), serta KH. Maemun Zubair dari Sarang, Rembang. Dalam kesempatan itu mereka memberikan pengajian umum.
Kegiatan yang berlangsung sejak selepas maghrib itu baru usai tepat pada pukul 23.00 dengan ditutup doa oleh Syekh Ibrahim dari Mesir. Namun demikian meskipun acara telah selesai, pada bagian pusara Gus Dur berada masih sulit dijangkau. Masih banyak para jamaah yang menyempatkan diri berziarah ke makam mantan presiden Indonesia keempat itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.