Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergelaran Wayang di Haul 1000 Hari Gus Dur

Kompas.com - 26/09/2012, 23:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Dalam rangka Haul 1000 hari wafatnya Gus Dur, GP Ansor dan Yayasan Bani Abdurrahman Wahid menggelar wayang kulit dengan lakon "Gugurnya Kumbakarno" oleh dalang Ki Enthus Susmono di kediaman mantan presiden keempat itu di Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu malam.

Acara wayangan ini dihadiri istri almarhum Gus Dur, Ny. Sinta Nuria Wahid, Pimpinan Yayasan Bani Abdirrahman Wahid, Dohir Fahrezi, dan Ketua Dartemen Peredaran Uang Bank Indonesia (BI) Gatot Sugiono serta kerabat dekat mantan Presiden RI ke-4 itu.

Menurut Ketua umum GP Ansor Nusron Wahid, pertunjukan wayang masih sangat relevan di era sekarang ini. Apalagi wayang merupakan salah satu kebudayaan Jawa dan Nusantara yang mempunyai nilai filosofi tinggi.

Selain itu, Nusron menambahkan, pihaknya juga ingin mentransformasikan nilai-nilai dakwah kultural berbasis kebangsaan sebagaimana yang dulu dilakukan Gus Dur. "Wayang adalah bagian dari nilai dakwah kultural dalam mensemaikan nilai-nilai kebangsaan yang makin luntur di kalangan anak muda," kata Nusron yang juga angota Komisi XI DPR ini.

Politisi Partai Golkar ini mengatakan, dalam rangka memperingati 1000 hari wafatnya Gus Dur ini, pada Kamis (27/9) juga akan digelar tausyiah, solawat bersama Habib Syech Abdul Qadir Assegaf dari Solo. Pada acara ini sejumlah tokoh akan hadir dan bersama mengikuti tausyiah dan solawat.

Sementara itu putri bungsu Gus Dur, Alissa Wahid mengatakan, peringatan 1000 hari wafatnya Gus Dur akan menjadi momentum untuk mengingat, mengimajinasikan dan meneladani nilai luhur, pemikiran serta laku perjuangan Gus Dur.

"Sudah sering kita dengar komentar `andaikan Gus Dur masih ada..` atau `sekarang baru paham mengapa Gus Dur dulu berkata....` Setiap kekonyolan politik, setiap insiden kekerasan atas nama agama dan penindasan kepada kelompok minoritas, setiap insiden rakyat kecil yang terdesak oleh kepentingan kekuasaan, nama Gus Dur kembali disebut," paparnya.

Menurut Alissa, melalui rangkaian acara Haul Gus Dur, diharapkan dapat menggali serta memutakhirkan keteladanan sesuai kondisi kekinian, sekaligus meneguhkan semangat Indonesia berlandaskan kearifan lokal yang telah dimiliki bangsa ini.

Acara haul 1000 hari wafatnya Gus Dur dengam menggelar acara wayangan itu nampak meriah. Banyak masyarakat setempat juga para nahdliyin yang hadir menyaksikan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk yang diselenggarakan oleh GP Ansor.

Sementara pilihan pada Ki Enthus, selain merupakan salah satu dalang favorit Gus Dur, di kalangan Nahdliyin Ki Enthus termasuk "orang dalam" karena posisinya yang juga Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Seniman dan Budayawan Nahdlatul Ulama (NU) dan Pengurus GP Ansor Tegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com