JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi antiteror menangkap kembali enam orang yang diduga terkait jaringan terorisme. Sebelumnya, Sabtu malam dan Sabtu pagi, polisi anti teror menangkap dua orang, yaitu berinisial RK dan BH.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Jakarta, Sabtu (22/9/2012). "Ada enam orang yang ditangkap," kata Boy. Namun, ia belum dapat menyebutkan inisial nama orang tersebut. Keenam orang itu masih diperiksa untuk melihat apakah ada keterkaitan.
Sebelumnya, menurut Boy, Sabtu dini hari, polisi antiteror menangkap RK yang diduga terkait dengan jaringan tersangka M Thoriq. RK (45) merupakan warga Serengan, Surakarta dan ditangkap Sabtu dini hari di depan Solo Square saat turun dari bus dari Cilacap.
Tersangka BH (45), lanjut Boy, merupakan warga Laweyan, Surakarta dan ditangkap Sabtu pukul 05.30 wib di jalan dekat rumahnya. Tersangka RK diduga terkait dengan kelompok Bojong Gede, rekrutment, dan pelatihan di Poso. RK juga diduga menyimpan 3 bom yang sudah jadi di rumahnya yang disiapkan untuk menyerang polisi.
Tersangka BH diduga juga menyimpan bom dirumahnya. Polisi antiteror masih berupaya mencari bahan peledak yang mereka simpan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.