JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Temuan dan Rekomendasi Peristiwa Sampang diharapkan dalam tiga bulan ke depan dapat menemukan akar masalah kekerasan di Sampang berikut dampaknya sehingga ke depan persoalan yang sama tak akan terulang kembali.
Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Masruchah di Jakarta, Kamis (20/9/2012).
Mengingat pentingnya pengusutan tuntas Peristiwa Sampang pada 26 Agustus 2012 untuk penyikapan yang tepat, Komnas Perempuan, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), serta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggagas Tim Temuan dan Rekomendasi (TTR) Peristiwa Sampang.
TTR bekerja dalam tiga bulan terhitung sejak 3 September 2012. Laporan TTR diharapkan akan menemukan akar masalah dan dampak dari kasus Sampang, baik di pengungsian maupun dalam kehidupan sosial, dengan perhatian khusus pada kerentanan perempuan dan anak.
Menyisir laporan
Menurut Masruchah, TTR akan menyisir seluruh laporan yang ada, baik dari institusi HAM, kementerian/lembaga terkait, maupun dari masyarakat sipil. Laporan dari berbagai pihak tersebut diharapkan sudah dapat terkumpul pada 26 September 2012.
Tim dapat turut ke lapangan untuk verifikasi laporan awal. TTR juga akan menggunakan forum-forum konsultasi untuk memastikan kesimpulan temuan dan rekomendasinya tersebut. Laporan TTR akan diserahkan ke otoritas nasional, dalam hal ini Presiden dan DPR, otoritas lokal, juga kepada publik.
Ketua LPSK Abdul Haris mengatakan, selain TTR, kelima institusi yang berkoordinasi ini juga membentuk tim bantuan dan layanan (TBL) yang dikoordinasi oleh LPSK. TBL dimaksudkan untuk mendorong dan memantau setiap institusi yang tergabung di dalam TTR untuk memberikan bantuan dan layanan dalam jangka dekat ataupun panjang sesuai dengan tugas-fungsi dari setiap anggota tim. (LOK)
Ikuti berita perkembangan penuntasan kasus Sampang di topik pilihan "Kekerasan di Sampang"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.