Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2012, 19:31 WIB
Penulis Nina Susilo
|
EditorMarcus Suprihadi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta adalah uji coba mesin partai menjelang Pemilu 2014. Salah satu partai dengan mesin partai bergerak pada Pilkada DKI adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Dalam pantauan pengajar Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya, Haryadi, Kamis (20/9/2012) di Jakarta, kinerja mesin partai-partai pendukung Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli umumnya tidak optimal. Karena itu, kendati didukung banyak partai besar, Foke-Nara ketinggalan sekitar 6 persen dari pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama yang hanya diusung PDI-P dan Partai Gerindra.

Dalam hitung cepat Litbang Kompas, dari sampel 200 tempat pemungutan suara, Jokowi-Ahok unggul dengan sekitar 52,97 persen suara atas Foke-Nara yang meraih 47,03 persen suara.

Menurut Haryadi, tidak semua orang mampu merengkuh kekuatan-kekuatan yang berkoalisi. Karena itu, umumnya sedikit partai saja yang menggerakkan mesin partai dan menurunkan saksi untuk mengawal pasangan yang didukung. Sebagian besar parpol pendukung Foke-Nara, misalnya, tidak mengoptimalisasi mesin partai sebab merasa tidak diajak.

"Diajak" ini, kata Haryadi, bisa dalam konotasi bermacam-macam. Akibatnya, koalisi besar menjadi tidak berguna ketika tidak ada manajamen yang menjembatani.

Adapun kinerja mesin partai pendukung Jokowi-Ahok dinilai tinggi. Sebab, menurut Haryadi, secara psikologis militansi kader PDI-P sangat tinggi ketika berhadapan dengan Partai Demokrat atau simbol-simbol terkait Partai Demokrat.

Hal ini tampak di beberapa pilkada dan terulang di Pilkada DKI. Mesin Partai Gerindra, lanjut Haryadi, tidak bisa dikatakan optimal di lapangan. Namun, kinerja iklan dari partai ini cukup efektif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com