Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Santai di Rumahnya Menjelang Hari Pencoblosan

Kompas.com - 20/09/2012, 00:10 WIB
Galih Prasetyo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang hari pencoblosan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, Kamis (20/9/2012), calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak melakukan hal khusus. Saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Jalan Muara Karang P8 Utara 27 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, dia sedang makan malam.

Memasuki pintu rumah Basuki, sontak disambut oleh para relawannya. Basuki mengenakan kaus abu-abu dan celana panjang berwarna hijau tua. Di rumah berukuran 10 x 20 meter berlantai dua itu Basuki biasa tinggal bersama istri, tiga anak, dan dua orang pembantu.

Tetapi, kini dia kedatangan ibunya dari Belitung, mertua perempuan, serta lima orang relawan yang masih berstatus mahasiswa dan mahasiswi. Mereka adalah Ima (20), mahasiswi semester V Jurusan Hubungan Internasional; Nurul (19); Yoga (20); dan Putri (19). Mereka menempuh perguruan tinggi di universitas yang sama.

Sementara ada satu lagi relawan yang bernama Suni, yang merupakan mahasiswa salah satu universitas di Amerika Serikat. Mereka semua turut tinggal bersama Basuki. Terlebih saat perhelatan Pilkada DKI.

Tampilan rumah Basuki dari depan terlihat sederhana. Dengan cat warna krem dan kuning, tertancap tangguh pagar rumah sekitar 1,5 meter dengan seekor anjing Siberian di teras. Apabila masuk menuju ruang tamu akan menemukan sebuah piano dan cello. Alat musik itu digunakan sang istri mengajar privat musik.

Dinding dalam dicat dengan warna putih. Sementara di sisi lain ada dinding bercorak bunga warna hijau. Lukisan, foto keluarga, ataupun hiasan dinding berupa karikatur Basuki mengenakan baju kotak-kotak menempel jelas di badan dinding. Pada ruang tengah menjadi semacam ruang santai berkumpul, ada televisi berukuran 42 inci beserta sejenis DVD di bawahnya. Di ruang yang sama terdapat meja makan. Di situlah kebersamaan sangat terasa di antara penghuni rumah.

Saat Basuki ditanya apakah ada persiapan tertentu di rumah menjelang pencoblosan pilkada putaran kedua, menurutnya tidak ada. Dia bersama para relawan dan keluarga sebatas bercengkerama bersama. Hanya saja, pada siang tadi sekitar pukul 12.00 Basuki sempat memenuhi permintaan pendukungnya yang berjumlah 20 orang untuk bertemu di salah satu mal dekat kediamannya meski hanya sekadar untuk berfoto bersama. Basuki kembali ke rumah pukul 14.00 WIB.

"Kami hanya kumpul bersama (di rumah). Kalau acara khusus tidak ada. Kita sih kebiasaannya dari dulu enggak ada bikin ritual. Besok paling doa bersama ketika pagi sebelum mencoblos. Itu pun memang kebiasaan yang rutin kami lakukan. Paling doa bareng saja. Dari dulu juga begitu," kata Basuki di kediamannya, Rabu (19/9/2012) malam.

Selain itu, Basuki bersama relawan sekaligus memantau perkembangan informasi melalui BlackBerry. Basuki mengaku memiliki 11 telepon seluler model itu, yang ditujukan juga untuk berkomunikasi dan berbalas pesan dengan warga Jakarta. Basuki dan empat relawan, kecuali Suni, terlihat sibuk membalas ataupun merespons aspirasi, cacian, bahkan makian yang masuk melalui BlackBerry.

"Para relawan ini membantu saya untuk memantau segala informasi melalui BlackBerry saya. Pesan yang masuk berbagai macam, ada informasi apa pun, mulai dari dukungan, pertanyaan, laporan perkembangan di lapangan, bahkan cacian dan makian. Pernah juga seseorang minta dikirimi pulsa Rp 5.000 dan kalau tidak dikabulkan, dia mengancam tidak memilih kita. Ya saya bilang, kita tidak bisa kirimkan pulsa. Kalau tidak memilih kami juga tidak apa. Pilih sesuai dengan hati nurani," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com